Kabar24.com, JAKARTA -- Indonesia masih kekurangan tenaga pendidik atau guru yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi oleh masih sedikitnya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau LPTK yang bermutu untuk mencetak tenaga pendidik yang berkualitas.
Pengamat pendidikan Jimmy Paat mengatakan, saat ini masalah tenaga pendidik adalah dari LPTK terutama swasta yang tidak bermutu.
"Saat ini banyak sekali LPTK swasta yang tidak bermutu, jadi akibatnya guru yang dicetak juga kurang berkualitas," kata dosen Universitas Negeri Jakarta ini saat dihubungi, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Menurut Jimmy, LPTK juga harus memiliki standar yang jelas agar menghasilkan guru berkualitas.
"Kalau gurunya tidak berkualitas, bagaimana muridnya. Nanti akan berdampak pada lulusan yang tidak berkompeten dan tidak dapat bersaing di dunia kerja," tuturnya.
Untuk itu, Jimmy menyarankan adanya partisipasi universitas negeri atau swasta terkemuka di Indonesia untuk turut mencetak tenaga guru berkualitas dengan membentuk program khusus bagi calon tenaga pendidik.
"Tidak bisa kita hanya mengandalkan LPTK saja, seharusnya universitas besar di Indonesia bisa mencetak guru yang berkualitas juga," ujarnya.
Secara kuantitas, lanjutnya, jumlah guru di Indonesia sudah cukup memadai.
Namun, secara distribusi dan mutu pada umumnya masih rendah.
Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya guru yang belum sarjana, namun mengajar di SMU/SMK, serta banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki.