Bisnis.com, PANGKALPINANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pangkalpinang menyatakan jumlah titik panas di daratan Bangka Belitung yang terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua kembali meningkat dari tiga menjadi 12 titik.
"Meningkatnya jumlah titik panas ini dikarenakan kebakaran hutan dan lahan yang kebanyakan dilakukan secara sengaja oleh masyarakat, seperti membuka lahan dengan cara dibakar," kata staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang Deas Achmad Rivai di Pangkalpinang, Rabu (7/10/2015).
Ia mengatakan, jumlah titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bangka Selatan yang terpantau sebanyak tujuh titik.
"Titik panas ini tersebar di dua daerah yakni di Kecamatan Payung sebanyak enam titik dan Kecamatan Simpangrimba yang terdeteksi satu titik panas," katanya.
Sisanya berada di Kabupaten Bangka Tengah yang terdeteksi sebanyak lima titik panas dan tersebar di tiga kecamatan.
"Ketiga kecamatan tersebut yakni di Koba dan Pangkalan Baru masing-masing terdeteksi dua titik panas dan di Kecamatan Sungai Selan sebanyak satu titik panas," katanya.
Menurut dia, saat ini curah hujan di daerah Babel relatif rendah dengan kelembapan mencapai 93 persen sehingga banyak lahan yang mengalami kekeringan.
"Lahan kering ini rentan kebakaran jika tidak hati-hati. Apalagi jika perilaku pembakaran lahan masih dilakukan oleh masyarakat," katanya.
Selama kemarau saat ini, BMKG disebutnya mengimbau masyarakat untuk tidak memicu terjadinya kebakaran, apalagi cuaca panas disertai dengan angin.
KABUT ASAP: BMKG Nyatakan Titik Panas di Babel Bertambah
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pangkalpinang menyatakan jumlah titik panas di daratan Bangka Belitung yang terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua kembali meningkat dari tiga menjadi 12 titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
PDIP Sindir Pemerintah Gemar Beri Bansos, tapi Naikkan PPN jadi 12%
1 jam yang lalu
Kejagung Periksa Eks Hakim Ad Hoc MA di Kasus Ronald Tannur
1 jam yang lalu