Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Presiden Jangan Hanya Blusukan di Hutan, Karhutla Harus Jadi Bencana Nasional

Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Thohir meminta pemerintah menjadikan bencana kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini menjadi bencana nasional.
Petugas Manggala Agni berusaha memadamkan kebakaran yang terjadi di kawasan hutan dan lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (6/9)./Antara
Petugas Manggala Agni berusaha memadamkan kebakaran yang terjadi di kawasan hutan dan lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (6/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Thohir meminta pemerintah menjadikan bencana kebakaran hutan dan lahan alias karhutla yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini menjadi bencana nasional.

“Sekali lagi kami minta perhatian dan totalitas pemerintah untuk mengatasi hal ini karena berdampak besar serta berpengaruh pada perekonomian nasional yang mendekati fase krisis ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9/2015).

Menurutnya, bencana asap akibat kebakaran masif yang terjadi belakangan ini harus betul-betul menjadi fokus dan prioritas pemerintah. Presiden, kata Hafisz, jangan membangun citra seolah-olah masalah selesai dengan blusukan dan memantau langsung di lapangan.

“Sebab yang paling penting adalah kebijakan, tindakan nyata di lapangan dari sektor hulu hingga hilir,” katanya.

Menurutnya, di sektor hulu, pemerintah harus mengevaluasi total hak pengelolaan Hutan (HPH) milik korporasi pertambangan dan perkebunan.

“Jika terbukti mereka sengaja membakar hutan, cabut saja izinnya, pidanakan dan denda yang setimpal bagi pemiliknya untuk menimbulkan efek jera,” katanya.

Hafisz menambahkan, apabila situasi terus berlanjut maka akan menimbulkan efek berantai di berbagai bidang kehidupan rakyat seperti kesehatan.

Selain itu, situasi tersebut juga bakal berdampak terhadap kegiatan ekonomi rakyat sehari-hari. Proses distribusi barang melalui darat maupun udara terhenti karena jarak pandang yang pendek sehingga mengakibatkan kelangkaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper