Kabar24.com, Hongaria - Perdana Menteri Hongaria Victor Orban mengklaim perbatasan Eropa tengah terancam oleh pengungsi. Dia mengatakan para migran telah menjebol pintu-pintu masuk Eropa.
Para menteri di sejumlah negara seperti Polandia, Hungaria, Ceko, dan Slovakia bertemu untuk membahas kuota pendistribusian pengungsi yang masuk ke Eropa. Sejumlah negara Uni Eropa menginginkan agar para pengungsi disebar secara merata.
Jerman dan Prancis merupakan negara yang mendukung rencana untuk membagi kuota migran yang masuk ke Eropa melalui Yunani, Italia, dan Hongaria. Menanggapi hal tersebut, PM Hongaria Victor Orban menganggap para migran memberi ancaman bagi Eropa.
"Mereka menggilas kita. Mereka tak sekadar menggedor, tapi juga menjebol pintu-pintu kita," ungkapnya seperti dilansir dari BBC Selasa (22/9/2015).
"Perbatasan kita tengah terancam. Hongaria dan seluruh Eropa terancam jika parlemen Hongaria belum mengesahkan undang-undang yang memberi kekuasaan tambahan kepada militer dalam menangani pengungsi," tambahnya.
Undang-undang tersebut akan memberi kewenangan ekstra bagi tentara Hongaria untuk menggunakan senjata seperti peluru karet dan gas air mata untuk menanggulangi kerusuhan yang dilakukan para pengungsi di wilayah perbatasan.
Selain itu, polisi juga bakal mendapat kewenangan untuk memasuki rumah-rumah penduduk. Hal tersebut bertujuan untuk mencari orang yang mereka angap ilegal.
Sementara itu, para Menteri Hukum dan Menteri Dalam Negeri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan di Brusel untuk membahas dan mengambil keputusan tentang penanganan para pengungsi.
PENGUNGSI SURIAH: PM Hongaria Sebut Pengungsi Ancam Eropa
Perdana Menteri Hongaria Victor Orban mengklaim perbatasan Eropa tengah terancam oleh pengungsi. Dia mengatakan para migran telah menjebol pintu-pintu masuk Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu