Kabar24.com, Austria - Ribuan pengungsi Suriah mulai memasuki wilayah Austria selama akhir pekan, Minggu (20/9/2015) seperti dilansir dari BBC, Senin (21/9/2015).
Pemerintah Austria memperkirakan bakal kedatangan lebih banyak lagi migran dari Hongaria hari ini. Sementara itu, pemimpin Eropa sedang mencari jalan keluar untuk menangani krisis migran.
Menteri Luar Negeri dari 4 negara Eropa Timur sudah mengadakan pembicaraan mengenai krisis tersebut. Menteri Dalam Negeri Uni Eropa juga bakal mengadakan pertemuan pada Selasa (22/9/2015).
Selain itu, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kepada Uni Eropa, "Tidak ada yang bisa dibebaskan untuk mengambil para pencari suaka."
Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk juga menyerukan, "Uni Eropa mesti membantu pengungsi Suriah untuk kehidupan mereka yang lebih baik."
Sementara itu, ribuan migran terus menyeberangi perbatasan Eropa selatan dan timur. Mereka masih berusaha menuju Jerman dan Skandinavia.
Menurut pantauan BBC, ratusan orang dikabarkan berkemah di Kota Nickelsdorf, perbatasan dengan Hongaria. Sampah terlihat berserakan dan orang-orang tidur di sembarang tempat.
Banyaknya migran yang masuk ke Hungaria dari Kroasia membuat Hongaria kini bergegas untuk menyelesaikan pembangunan pagar pembatas baru di sepanjang perbatasan dengan Kroasia.
Ribuan Pengungsi Suriah Tiba di Austria
Ribuan pengungsi Suriah mulai memasuki wilayah Austria selama akhir pekan, Minggu (20/9/2015) seperti dilansir dari BBC, Senin (21/9/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
4 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Mengenal Oreshnik, Rudal Hipersonik Rusia yang Gempur Ukraina
31 menit yang lalu
PM Inggris Keir Starmer Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
54 menit yang lalu