Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizal Ramli akan 'Kepret' Pejabat yang Berbisnis dengan Keluarga

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengkritik pejabat yang memiliki bisnis diluar pekerjaannya.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli (tengah), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menkeu Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Menko Polhukam Luhut Panjaitan (kiri) dan Seskab Pramono Anung (kedua kiri) memberi keterangan pers usai sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/8)./Antara
Menko Kemaritiman Rizal Ramli (tengah), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menkeu Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Menko Polhukam Luhut Panjaitan (kiri) dan Seskab Pramono Anung (kedua kiri) memberi keterangan pers usai sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/8)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengkritik pejabat yang memiliki bisnis di luar pekerjaannya.

"Pejabat kita sudah terlalu nyaman menikmati jabatan dan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Maka dari itu, kami gunakan angin dari luar untuk kepret," kata Rizal seusai acara Pra Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Selasa (15/9/2015). ‎

Saat ini, masih banyak pejabat pemerintah yang berbisnis dengan melibatkan keluarga dalam bisnisnya.

Rizal juga mengatakan ekonomi Indonesia sekarang hanya membuat masyarakat yang kaya semakin kaya dengan masih banyaknya KKN di negeri ini.

"Indonesia ini masuk dalam kondisi sedang dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi kesejahteraan masyarakat belum merata," ucapnya.

Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak terlalu tergantung pada produk domestik bruto (PDB).

Melainkan fakus pada Indeks pembangunan manusia (Human Development Indext), karena Indonesia termasuk negara dengan Human Development Indext (HDI) paling rendah di Asia.

"Indeks Pembangunan Manusia adalah indeks yang paling penting mengukur kesejahteraan rakyat. Kalau kita ingin mengukur kesejahteraan rakyat kita harus lihat indeks kesejahteraan rakyatnya. Kita tuh paling rendah," tuturnya.

Rizal menambahkan hanya 20% orang Indonesia yang telah memiliki hidup layak, tetapi masih ada 80% masyarakat dari golongan menengah ke bawah yang tidak memiliki kehidupan yang layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper