Kabar24.com, SERANG-- Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri Sadah di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, sudah satu minggu ini terpaksa belajar dengan menumpang di sekolah lain, yang kondisinya sangat tidak layak.
Kelas tanpa atap, persis di samping kandang kerbau milik warga setempat.
Sekdis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Dedi Arief Rohidi, mengatakan, "Sebentar lagi bangunan sekolah SD Sadah di Ciruas ini akan diratakan dan lokasinya akan dijadikan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang."
Saat ini bangunan sekolah SD Sadah sudah dikosongkan dan dibongkar, yang lokasinya akan dijadikan sebagai lokasi perkantoran Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang.
Walau demikian, kegiatan belajar-mengajar tak boleh berhenti. Karena itu pihak sekolah dan masyarakat memindahkan kegiatan belajar-mengajar murid-murid SD Sadah di Madrasah Hidayatul Mustafid, yang letaknya dekat bangunan sekolah SD Sadah.
"Sebenarnya ada solusi untuk memindahkan kegiatan belajar mengajar SD Sadah ke SD Sentul, yang letaknya agak jauh. Tapi, masyarakat tidak mau," kata Dedi Arief Rohidi.
Terpaksa 90 murid SD Negeri Sadah itu menumpang di bangunan Madrasah Hidayatul Mustafid walau dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Kelas tanpa atap, hanya separuh yang tertutup atap enternit, berdinding tripleks yang sudah lapuk di sana-sini. Parahnya lagi kelas itu letaknya persis di samping kandang kerbau dan bebek milik warga.
Swadaya
Bangunan itu pun hasil swadaya masyarakat dengan memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai milik Madrasah Hidayatul Mustafid.
Akibatnya, murid-murid merasa tidak nyaman, sering kepanasan saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Di saat proses belajar-mengajar siswa terkadang harus menutup kepala mereka atau berpindah tempat duduk agar tidak terkena terik sinar matahari.
Mereka juga mengeluhkan bau kotoran kerbau yang menyengat yang berasal kandang persis di samping kelas. Tidak hanya itu, bahkan ruang perkantoran guru pun ditempatkan di bawah pohon asem yang berada tidak jauh dari sekolah.
Siti, salah satu siswi SD N Sadah, mengatakan, "Tidak nyaman belajar di sini. Panas dan bau kotoran kerbau."
Sampai saat ini, di saat bangunan sekolah SD Sadah sudah dibongkar, pemerintah setempat justru belum menyediakan lahan dan bangunan pengganti yang bisa digunakan oleh siswa untuk menuntut ilmu.
Menurut seorang guru SD Negeri Sadah, Sobana, hingga saat ini pihak sekolah belum tahu sampai kapan puluhan siswa di sekolah tersebut akan belajar di lokasi itu.
"Insya Allah akan ada pengganti," kata Sobana.
Meski mengeluh dengan kondisi kelas sangat memperihatinkan itu, semangat siswa untuk belajar masih tetap tinggi.
Kini para guru hanya bisa pasrah sambil menunggu bangunan baru yang rencananya akan dipersiapkan oleh pemerintah Kabupaten Serang.
Sementara itu, menurut Sekdis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Dedi Arief Rohidi, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang berjanji akan mengajukan pengadaan lahan pengganti pada anggaran tahun 2016.