Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft memberikan Office 365 Education kepada keseluruhan 3,5 juta anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) secara gratis. Microsoft juga memberikan pelatihan terkait penggunaan teknologi berbasis komputasi awan ini.
Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia Ruben Hattari mengatakan guru sebagai pendidik itu sejatinya adalah pembelajar sepanjang hayat. Untuk itu, penting bagi para guru untuk memahami serta mengikuti kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sebagai basis pengembangan kapasitas diri maupun pengembangan peserta didik. Guru yang maju akan menjadi inspirasi bagi peserta didik agar menjadi generasi penerus yang unggul serta kompetitif.
“Saat ini, batas-batas dunia yang semakin kabur telah disambungkan oleh kemajuan teknologi digital. Microsoft percaya pemberian Office 365 Education secara gratis kepada seluruh anggota PGRI dapat mendukung proses belajar mengajar agar menjadi semakin menarik, menyenangkan, produktif, dan efektif,” ujar Ruben di Jakarta, Senin (7/9/2015).
Implementasi penggunaan Office 365 Education untuk seluruh 3,5 juta guru yang tergabung dalam PGRI diharapkan dapat selesai dalam periode 12 bulan ke depan. Pemberian Office 365 Education kepada PGRI mencakup seluruh layanan Office 365 seperti e-mail, pengolah kata (word processing), pengolah data (data processing), konferensi video, dan lainnya.
Microsoft pun akan menyediakan pelatihan dan konsultasi teknis kepada PGRI agar dapat meningkatkan kapasitas para guru dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk pemanfaatannya dalam dunia pembelajaran.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistiyo mengatakan pemberian Office 365 Education sangat membantu PGRI untuk mengasah kecakapan teknologi informasi dan komunikasi para guru. Dimulai dari Pulau Jawa, PGRI juga akan terus menyosialisasikan penggunaan Office 365 Education di pulau-pulau Indonesia lainnya.
“PGRI berharap kerjasama ini dapat membawa Indonesia selangkah lebih dekat dengan pemerataan akses teknologi.,” Kata Sulistiyo. Dukungan terhadap pemberian perangkat lunak dan pelatihan ini akan terus berlangsung hingga kurang lebih tiga tahun ke depan atau sampai dengan 30 Juni 2018.