Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Korupsi DPRD Muba: KPK Periksa Mantan Supir Anggota DPRD

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Ridwan atau Iwan, mantan supir anggota DPRD Musi Banyuasin Bambang Karyanto.
Ilustrasi: Anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin dari Fraksi PDI-P Bambang Karyanto (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (20/6/2015). Dalam operasi tangkap tangan KPK di Muba, KPK menahan empat tersangka yakni Kepala DPPKAD Syamsudin Fei, Kepala Bappeda Faisyar, Anggota DPRD fraksi PDIP Bambang Karyanto, dan Adam Munandar dari fraksi Gerindra./Antara
Ilustrasi: Anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin dari Fraksi PDI-P Bambang Karyanto (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (20/6/2015). Dalam operasi tangkap tangan KPK di Muba, KPK menahan empat tersangka yakni Kepala DPPKAD Syamsudin Fei, Kepala Bappeda Faisyar, Anggota DPRD fraksi PDIP Bambang Karyanto, dan Adam Munandar dari fraksi Gerindra./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Ridwan atau Iwan, mantan supir anggota DPRD Musi Banyuasin Bambang Karyanto.

Iwan diperiksa sebagai saksi untuk Riamon Iskandar, Ketua DPRD Muba yang sebelumnya telah dijadikan tersangka oleh KPK.

"Iya, dia akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RIS," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha di Gedung KPK, Selasa (25/8/2015).

Iwan telah diperiksa penyidik KPK sejak kemarin. Ia mengaku dirinya dimintai keterangan terkait aliran uang suap tahap pertama yang diterima oleh seluruh anggota DPRD Muba pada Februari 2015 lalu.

"Pemeriksaan untuk seluruh Anggota DPRD Muba. Mempartanyakan pembagian keseluruhan Anggota DPRD. Seluruh anggota DPRD ikut menerima uang suap dari pihak eksekutif Kabupaten Muba," ujar Iwan.

Iwan adalah mantan supir yang menjadi pengantar uang suap tahap pertama yang berjumlah sekitar Rp2,6 miliar. Uang tersebut diduga untuk memuluskan LKPJ dan APBD 2015.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Bupati Muba, Pahri Azhari dan istrinya, Lucianty menjadi tersangka.

Mereka menyusul keempat tersangka sebelumnya, yakni Anggota DPRD Muba dari Fraksi PDIP Bambang Karyanto, Anggota DPRD Muba dari Fraksi Gerinda Adam Munandar, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Muba Syamsudin Fei dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muba Fasyar.

Jumat (21/8/2015) lalu KPK kembali menetapkan empat orang tersangka dari anggota DPRD Musi Banyuasin. Mereka adalah Islan Hanura berasal dari fraksi Golkar, Raimon Iskandar dari fraksi PAN, Darwin A.H dari PDIP, serta Aidil Fitria dari fraksi Gerindra.

Total 10 orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian hadiah atau janji DPRD Musi Banyuasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper