Bisnis.com, JAKARTA - Hek merupakan tempat yang terletak di antara Kantor Kecamatan Kramatjati dan Kantor Polisi Resor Kramatjati, sekitar persimpangan dari Jl Raya Bogor ke Taman Mini Indonesia Indah terus ke Pondok Gede.
Kawasan itu memang tidak terlalu luas, namun sangat dikenal warga setempat dan rupanya mempunyai sejarah di masa lampau, saat Belanda berkuasa di Batavia.
Kata Hek sendiri berasal dari bahasa Belanda, yang menurut Kamus Umum Bahasa Belanda-Indonesia, kata hek berarti pagar.
Bagaimana ceritanya tentang pagar itu lantas menjadi nama tempat? Zaenuddin HM, menjelaskan dalam buku karyanya berjudul “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012.
Dijelaskan bahwa tempat itu dulu memang ada pintu pagar yang tebuat dari kayu bulat, yang ujung-ujungnya diruncingkan, berengsel besi besar, dan bercat hitam.
Pintu tersebut digunakan sebagai jalan keluar masuk kompleks peternakan sapi, yang sekelilingnya berpagar kayu bulat.
Komplek peternakan sapi itu dewasa ini menjadi komplek Pemadam Kebakaran dan kompleks Polisi Resor Kramatjati.
Sampai tahun 1970-an komplek tersebut masih bisa disebut budreh, ucapan penduduk umum untuk kata boerderij, yang berarti komplek pertanian dan atau peternakan.
Komplek peternakan tersebut merupakan salah satu bagian dari Tanah Partikelir Tanjoeng Oost, yang pada masa sebelum Perang Dunia Kedua terkenal hasil peternakannya.
Hasil peternakan dari komplek itu khususnya susu segar untuk konsumsi orang-orang Belanda di Batavia. Hingga kini daerah Hek masih ada dan dikenal masyarakat.