Kabar24.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghargai perbedaan pendapat di dalam kabinet kerja.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden ingin semua menterinya tak hanya mengikuti perkataannya.
''Dalam membangun harus ada pandangan terbuka apalagi dalam kondisi seperti ini. Tidak semuanya harus jadi yes man,'' kata Pramono di Kantor Sekretariat Kabinet, Kamis (20/8/2015).
Tapi, Pramono menegaskan Presiden ingin hendaknya perbedaan tak dibawa ke ruang publik. Pasalnya, ketika perbedaan disampaikan ke public, maka hanya akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Mengenai kritik yang disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pramono menegaskan Presiden menganggap masalah tersebut sudah selesai.
Pendapat
Selain itu, menurut Pramono, Presiden menyukai jika ada pejabat negara yang suka berani menyuarakan pendapat.
''Bahkan beliau mencontohkan bagaimana tajamnya Gubernur DKI Jakarta, itu menjadi hal yang menarik dalam bahasa beliau. Tapi, sekali lagi perbedaan setajam apapun diselesaikan di ruang rapat,'' katanya.
Pihak Istana menegaskan bahwa kisruh ini sudah selesai, artinya debat publik antara Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tak akan dilaksanakan.
Terkait proyek listrik 35 ribu megawatt yang menurut Rizal Ramli tak realistis ditargetkan terpenuhi pada 2019, Pramono menegaskan Presiden saat ini menginginkan agar dua masalah yang menjadi hambatan, yaitu pembebasan tanah dan perizinan bisa segera diselesaikan.