Bisnis.com, TIANJIN -- Jumlah korban yang meninggal akibat dua ledakan kuat yang terjadi di satu kawasan industri di pelabuhan Tianjin, di bagian timur laut China, telah meningkat jadi 104 orang.
Sementara itu Presiden China Xi Jinping mendesak perbaikan-perbaikan dalam keselamatan di tempat kerja.
Presiden Xi mengatakan pihak berwenang hendaknya mengambil pelajaran dari ledakan-ledakan yang merenggut jiwa itu pada Rabu. Pada Jumat, jumlah korban yang dilaporkan sebelumnya sebanyak 85 orang.
China mengevakuasi warga yang telah mengungsi di sebuah sekolah dekat lokasi dua ledakan kuat itu, demikian media negara, setelah perubahan arah angin pada Sabtu yang menimbulkan ketakutan bahwa partikel-partikel kimia beracun dapat tertiup ke pedalaman.
Belum diketahui jelas dari laporan-laporan media mengenai berapa banyak orang yang dievakuasi.
Menurut kantor berita Xinhua, perintah evakuasi dikeluarkan ketika satu kebakaran terjadi lagi di lokasi ledakan-ledakan pada Rabu, di sebuah gudang yang khusus didesain untuk menyimpan bahan-bahan kimia berbahaya.
Mereka yang dievakuasi disarankan memakai celana panjang dan masker, demikian sebuah informasi yang diposting di mikroblog resmi Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana China Cabang Tianjin. Jalan-jalan tampak tenang.
Tetapi tidak semua jelas di tengah-tengah suasana emosional sementara para keluarga anggota regu pemadam kebakaran yang hilang mencari jawaban tentang orang-orang yang mereka cintai dan para pejabat berusaha menjauhkan para kamerawan media mengambil gambar. Gong Jiansheng, seorang pejabat distrik, mengatakan kepada wartawan tak ada evakuasi.