Bisnis.com, JAKARTA -- Staf pengajar Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Indonesia Dr Sunaryo, menjelaskan akan ada kerja sama antara Universitas Indonesia dan pusat penelitian sekaligus perusahaan pembuatan kapal asal Swiss Hydros Innovation SA, yang bertujuan mentransfer teknologi perkapalan yang dimiliki perusahaan asal Swiss tersebut.
"Mereka akan bantu transfer teknologi. Karena Swiss itu unggul di tingkat kepresisian, teknologi tingginya, dan mereka ingin bantu Indonesia untuk ke sana," jelas Sunaryo melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Sunaryo mengatakan, kerja sama UI dengan Hydros bertujuan dalam rangka penelitian untuk mengembangkan kebutuhan sektor maritim Indonesia dengan teknologi dan pengetahuan dari Swiss untuk diaplikasikan di Tanah Air.
Kapal-kapal rancangan Hydros sendiri mengedepankan kapal berkecepatan tinggi, serta sumber daya ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi kinetis atau gelombang laut.
Swiss telah merancang sejumlah kapal yang bisa melayang beberapa inci di atas permukaan air, menghemat konsumsi bahan bakar hingga 50 persen, dan bobot yang lebih ringan dari kapal penumpang biasa.
Pimpinan perusahaan pembuatan kapal asal Swiss Hydros Innovation SA, Jeremie Lagarrigue turut menjelaskan, jika Iklim tropis di Indonesia yang memiliki banyak sinar matahari setiap harinya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi atau bahan bakar penggerak kapal.
Dia pun menjelaskan bahwa di negaranya yang sedikit mendapat sinar matahari hampir setiap rumah memiliki panel surya untuk menampung sumber energi ramah lingkungan. Sedangkan, ia menyayangkan penggunaan sumber energi berbahan dasar fosil di mana potensi sumber energi surya melimpah di Indonesia.