Pedagang Daging Sapi di Pekanbaru Ikut Mogok

Kabar24.com, PEKANBARU— Seperti di Jakarta dan Provinsi Jawa lainnya, sebagian pedagang daging sapi di Pasar Cik Puan Pekanbaru memilih tidak berjualan di suasana menjelang Hari Raya Idul Adha ini.

Adi salah seorang pedagang sapi Pasar Cik Puan Pekanbaru mengungkapkan ada sekitar sepuluh pedagang yang tidak berjualan di pasar itu. Hal itu dikarenakan harga daging sapi yang naik di tengah menurunnya daya beli masyarakat.

“Harga daging sapi naik. Kita harus mengeluarkan modal yang besar untuk membeli sapi ke agen. Sementara daya beli masyarakat menurun. Takut rugi, lebih baik tidak usah berjualan,” katanya, Selasa (11/08/2015).

Sementara itu, Rahmad, pedagang daging sapi yang masih berjualan mempunyai siasat dalam mepertahankan dagangannya. Rahmad yang mengaku punya pdagang tetap ini mengurangi pembelian ke agen.

“Biasanya kita beli 150 kg dari agen. Namun, harga naik dan daa beli masyarakat kurang, saya hanya beli 60 kg. Saya memilih bertahan karena saya punya pelanggan tetap seperti pemilik warung bakso dan rumah makan,” katanya.

Harga jual daging sapi di Pekanbaru mulai merangkak naik 20%, dari Rp100 ribu menjadi Rp120 ribu. Pemerintah setempat memprediksi harga sapi akan kembali normal, beberapa minggu setelah Hari Raya Idul Adha

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaman mengungkapkan kenaikan itu terjadi karena pasokan sapi berkurang di rumah potong hewan (RPH) Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru. Sehingga, pasokan di pasaran mengalami penurunan dan membuat harga merangkak naik.
 
“Kenaikan itu terjadi karena pasokan di pasaran yang berkurang. Karena peternak sapi memilih menjual sapi hidup pada menjelang Hari Raya idul Adha ini ,” kata Irba.
 
Sementara itu, permintaan sapi kurban terus mengalami kenaikan. Kenaikan itu juga membuat harga sapi kurban juga merangkak naik. Kini, harga sapi kurban Rp13 juta per ekor.