Kabar24.com, YOGYAKARTA -- Berbuat yang terbaik untuk rakyat menjadi hal yang paling dinantikan dari para pemimpin di negeri ini.
Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) DIY mengingatkan seluruh pemimpin di berbagai bidang untuk selalu berbuat dan memberikan hasil kerja terbaiknya untuk Indonesia sehingga cita-cita pendiri bangsa bisa terwujud.
"Pemimpin itu tidak hanya presiden atau kepala daerah saja. Banyak pemimpin-pemimpin lain di berbagai bidang yang juga harus selalu berbuat yang terbaik bagi Indonesia. Jangan lupakan itu," kata Pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) DIY Totot Wahyu di sela peringatan Hari Veteran Nasional di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta, Senin (10/8/2015).
Menurut dia, impian dari para pendiri bangsa saat merebut kemerdekaan Indonesia 70 tahun lalu tidak muluk-muluk, yaitu mewujudkan bangsa yang berdaulat dan sejahtera yang bisa dinikmati seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Namun demikian, lanjut dia, sepertinya banyak pemimpin yang lupa terhadap cita-cita bangsa tersebut karena terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau golongan.
"Sebagai penikmat kemerdekaan seperti saat ini, maka isilah kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan," katanya.
Sementara itu, dalam peringatan Hari Veteran Nasional yang baru dilakukan untuk pertama kali tahun ini, diikuti sekitar 200 veteran dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti tabur bunga di makam Panglima Besar Jendeal Sudirman serta kirab keliling Kota Yogyakarta menggunakan 20 andong.
Selama berkeliling kota, ratusan veteran tersebut menyampaikan berbagai seruan mengajak seluruh warga menjaga nasionalisme, mempertahankan jati diri bangsa serta semangat rela berkorban.
"Nilai-nilai tersebut harus terus diingatkan kepada seluruh masyarakat terutama generasi muda karena merekalah yang nantinya meneruskan perjuangan bangsa," katanya.
Ia menambahkan, tiga nilai tersebut selalu menjadi semangat para pejuang saat berjuang meraih atau mempertahankan kemerdekaan.
"Gotong royong adalah jati diri bangsa. Perjuangan para pejuang tidak mungkin berhasil jika kami tidak bergotong royong dan rela berkorban. Jangan rela berkorban hanya kepada pihak yang membayar," katanya.
Sementara itu, salah satu veteran Kastur Brotoatmojo mengatakan, perjuangan tidak dibatasi oleh waktu.
"Perjuangan untuk menyejahterakan masyarakat tidak mengenal kata selesai, tetapi harus dilakukan secara terus menerus. Itu cita-cita yang harus diwujudkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel