Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Es di Musim Kemarau Bingungkan Warga Rokan Hulu

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hampir merata terjadi di wilayah Riau, setelah dilanda musim kemarau dua bulan terakhir.
Hujan ringan/ilustrasi
Hujan ringan/ilustrasi

Kabar24.com, PEKANBARU-- Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hampir merata terjadi di wilayah Riau, setelah dilanda musim kemarau dua bulan terakhir.

Namun ada fenomena tak biasa terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Selasa (4/8/2015) sore. Hujan turun disertai gumpalan es. Hujan es disertai angin kencang mengakibatkan tujuh rumah warga rusak.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman Kebakaran Daerah Rokan Hulu, Aceng Herdiana, hujan es membuat masyarakat kebingungan.

"Berharap hujan turun untuk menghilangkan kabuat asap malah gumpalan es disertai angin kencang," katanya, Rabu (5/8/2015).

Menurut Aceng, rata-rata kerusakan terjadi pada genteng rumah yang lepas tertiup angin. Sedangkan, dampak gumpalan es sebesar ibu jari itu menyebabkan genteng dan parabola warga jebol.

"Namun tidak ada korban jiwa dalam persitiwa itu."

Aceng mengatakan,  petguas BPBD Damkar telah melakukan evakuasi dan secara  bergotong royong bersama warga melakukan perbaikan.

"Kami sudah evakuasi semua," ujarnya.

Hujan Es

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru, Slamet Ryadi menuturkan, fenomena hujan es merupakan suatu peristiwa yang tidak bisa diperkirakan dan jarang terjadi.

 "Sifatnya tidak bisa diprediksi," katanya.

Slamet menjelaskan, hujan es terjadi lantaran pertumbuhan awan kumolonimbus menjulang cukup tinggi diatas 4000 kaki. Pada ketinggian itu suhu udara sangat dingin sehingga terjadi pembekuan uap air.

"Uap air mengkristal karena dingin," ujarnya.

Menurut Slamet, pembekuan uap air sebenarnya sudah terjadi pada ketinggian 3.500 kaki. Namun, hujan es jarang sekali terjadi karena butiran air yang membeku itu terlebih dulu cair setelah bergesekan dengan atmosfir bumi.

Dalam kasus hujan es ini kata Slamet, diperkirakan uap air yang mengkristal sudah terlalu besar. Saat terjadi hujan, gumpalan es yang cukup besar itu belum cair seutuhnya saat menyentuh bumi.

"Sehingga terjadilah hujan es," jelasnya.

Slamet memperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan bakal terjadi hingga dua hari kedepan. Hal itu disebabkan adanya kelembaban udara yang cukup basah di Riau.

Hujan yang melanda Riau dua hari terakhir membuat kualitas udara di Riau membaik. Kabut asap hilang, jarang pandang pun kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper