Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum tetapi jangan sampai membuat pejabat dan pelaku bisnis tidak berani melakukan inovasi pembangunan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memperingati hari jadi ke-55 Adhyaksa di kantor Kejaksaan Agung Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2015). Kejaksaan diharapkan bisa mendukung kesuksesan program pembangunan yang ada.
"Oleh karena itu pimpinan dan jajaran kejaksaan harus mendampingi pemerintah terkait birokrasi. Tidak ada pilihan lain bagi kejaksaan melakukan langkah-langkah reformasi birokrasi kejaksaan untuk meningkatkan kinerjanya," ujar Presiden.
Langkah-langkah perbaikan harus terus dilakukan secara menyeluruh dari hulu sampai hilir yang dimulai dari pembenahan integritas.
"Saya tidak ingin dengar penegak hukum yang melakukan pemerasan atau tindakan memperdagangkan perkara atau penuntutan dan menjadikan tersangka sebagai ATM, tidak," tegas Jokowi.
Komisi Kejaksaan, yang Kepres sudah diteken Presiden, diminta segera melakukan pengawasan kinerja jaksa dan pegawai Kejaksaan sehingga diharapkan kinerja meningkat dan sosok jaksa semakin berwibawa.
Selain itu dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, agar kejaksaan meningkatkan komunikasi dan sinergi dengan KPK dan Polri.
"Aparat penegak hukum harus saling berdampingan, bukan berhadapan. Ke depan kerjasama pencegahan dan pemberantasan korupsi harus dilakukan bersama," tutur Presiden.