Kabar24.com, JAKARTA -- Jawa Barat dinilai memiliki sebaran penduduk, terutama angka urbanisasi, yang tidak merata.
Kalangan DPRD Jabar menilai urbanisasi di Jawa Barat sudah memprihatinkan jika dilihat dari kepadatan penduduk di sejumlah wilayah perkotaan.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Yomanius Untung mengatakan urbanisasi disebabkan tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di Jabar.
"Pertumbuhan ekonomi di Jabar masih terpusat di sejumlah kota besar saja seperti Bandung, Bogor, dan Bekasi," katanya.
Untung menilai masyarakat pedesaan kehilangan harapan jika selamanya tinggal di desa.
Desa yang identik dengan bidang pertanian dipandang tidak bisa memberi kehidupan yang layak bagi warga.
Selama ini tidak ada kebijakan dari pemerintah yang bertujuan menekan urbanisasi. Pembangunan hanya dilakukan terpusat di beberapa daerah.
"Urbanisasi ini berangkat dari daerah pertanian ke daerah industri. Selama kebijakannya tidak mampu mencukupi titik ekonomi baru, memang [urbanisasi] akan terus terjadi," paparnya.
Oleh karena itu, pemerintah dituntut serius dalam mengatasi persoalan urbanisasi ini.
Pemerintah harus memiliki strategi yang ampuh dalam melakukan pemerataan pembangunan, salah satunya dengan berpihak kepada pembangunan pedesaan.
Sebagai contoh, untuk jangka panjang, pemerintah harus memberi insentif yang maksimal bagi daerah pertanian.
Hal ini, kata Untung, sangat penting agar pertanian kembali menjadi pilihan utama bagi masyarakat.
"Program membuka lahan sawah baru itu sudah bagus. Tinggal ditambah penunjang lainnya," ucapnya.