Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

27,05% Siswa SMP Asal Kabupaten Bogor Kuliah di Kota Hujan Lewat PPDB

Dinas Pendidikan Kota Bogor akhirnya mengumumkan bahwa jumlah siswa SMP asal Kabupaten Bogor yang bersekolah di Kota Bogor melalui penerimaan peserta didik baru (PPDB) mencapai 27,05%.
Dinas Pendidikan Kota Bogor akhirnya mengumumkan bahwa jumlah siswa SMP asal Kabupaten Bogor yang bersekolah di Kota Bogor melalui penerimaan peserta didik baru (PPDB) mencapai 27,05%./Antara
Dinas Pendidikan Kota Bogor akhirnya mengumumkan bahwa jumlah siswa SMP asal Kabupaten Bogor yang bersekolah di Kota Bogor melalui penerimaan peserta didik baru (PPDB) mencapai 27,05%./Antara

Bisnis.com, BOGOR - Dinas Pendidikan Kota Bogor akhirnya mengumumkan bahwa jumlah siswa SMP asal Kabupaten Bogor yang bersekolah di Kota Bogor melalui penerimaan peserta didik baru (PPDB) mencapai 27,05%.

Jajang Koswara, Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bogor membantah apabila jumlah siswa SMP Negeri di Kota Bogor didominasi siswa berdomisili asal Kabupaten Bogor.

Kekhawatiran itu terjadi lantaran hasil PPDB Kabupaten Bogor diumumkan lebih awal dari PPDB Kota Bogor. Oleh karena itu, muncul dugaan siswa kabupaten yang tidak lolos seleksi, akan ikut  bersaing di Kota Bogor.

Alasan lain, kekhawatiran datang disebabkan rata-rata nilai ujian akhir sekolah siswa kabupaten lebih tinggi. Untuk itu dikhawatirkan siswa asal Kabupaten Bogor akan mengalahkan siswa asal sekolah Kota Bogor.

"Informasi siswa asal Kabupaten akan mendominasi siswa Kota itu tidak benar. Data hasil PPDB Online Tingkat SMP yang diumumkan pada menyebutkan bahwa siswa asal Kabupaten Bogor hanya 27,05%," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat (10/7/2015).

Dengan demikian, ungkapnya, sebagian besar SMP Negeri di Kota Bogor diisi oleh para siswa yang berdomisili asli Kota Bogor sendiri.

Jajang mengakui bahwa beberapa SMP Negeri di Kota Hujan itu didominasi siswa asal Kabupaten Bogor, antara lain SMP Negeri 15 dengan jumlah 273 siswa yang diterima, 268 diantaranya siswa asal sekolah atau domisili di Kabupaten Bogor.

Namun, Jajang menuturkan alasan dominasi kuota siswa itu lantaran lokasi SMP Negeri 15 berada di daerah Ciluer atau berada di perbatasan kota, sehingga kemungkinan para siswanya memilih sekolah di SMP tersebut.

Menurutnya, ada juga jumlah siswa di beberapa sekolah di Kota Bogor diisi oleh kedua daerah itu secara seimbang antara lain SMP Negeri 16, SMP Negeri 19 dan SMP Negeri 9.

“Di luar sekolah-sekolah itu, yang dominan  siswa asal sekolah Kota Bogor dan mereka memang berdomisili di Kota Bogor,” ujarnya.

Jajang memaparkan persentase jumlah siswa asal sekolah dan domisili kabupaten untuk tahun ajaran 2016 – 2017 yang diterima di SMP-SMP Negeri Kota Bogor, memang mengalami peningkatan.

Hal itu disebabkan pada tahun sebelumnya, jumlah siswa asal Kabupaten Bogor hanya berada pada kisaran 20%. Peningkatan itu terjadi karena pengaruh nilai rata-rata hasil ujian sekolah siswa Kota Bogor pada tahun ini menurun.

Adapun, pada pelaksanaan PPDB 2015, jumlah peserta seleksi seluruhnya mencapai 9.879 siswa yang berasal dari dalam dan luar Kota Bogor. Rinciannya, jumlah siswa yang keterima sebanyak 4.987 siswa, atau melebihi kapasitas yang tersedia sebanyak 4.877 siswa.

"Kelebihan itu terjadi, karena ada beberapa siswa peserta seleksi yang memiliki nilai hasil ujian sekolah yang sama. Nilai mereka masih di atas nilai passing grade terendah tahun 2015 sebesar 221, yang tercatat di SMP Negeri 17," katanya.

Sementara itu, Menyikapi fenomena masuknya siswa asal Kabupaten Bogor, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Edgar Suratman mengatakan pihak tidak bisa membendung masuknya siswa dari daerah lain ke Kota Bogor.

"Selama tidak ada aturannya kita tidak bisa berbuat banyak,” kata Edgar.

Dia menuturkan aturan yang berlaku pada PPDB Online 2015, siswa asal kabupaten diperbolehkan ikut seleksi dengan satu pilihan sekolah. Selain itu, persentase siswa dari kabupaten masih dalam batasan wajar, karena untuk tingkat SMA/SMK pun hanya sekitar 13%.

Dia mengklaim penerapan peraturan PPDB selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan perubahan-perubahan kondisi.

Edgar menambahkan, dari penyelenggaraan PPDB tahun ini, salah satu yang mungkin bisa dievaluasi menurutnya adalah tentang ketentuan besarnya proporsi siswa luar kota yang bisa diterima di Kota Bogor.

Itu pun, kata dia, masih menjadi wacana karena permasalahan kuota siswa di Kota Bogor harus betul-betul dikaji secara seksama dan hati-hati.

"Yang pasti menjadi hak setiap anak untuk bisa mendapatkan pendidikan bermutu dan jaminan atas hak itulah yang harus tetap terjaga," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper