Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Selidiki Investasi 1MDB Terkait Aliran Dana ke Rekening Najib Razak

Otoritas hukum Malaysia tengah menyelidiki perusahaan investasi 1Malaysia Development Bhd (1MDB) terkait dugaan aliran dana ke rekening Perdana Menteri Najib Razak.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak/straitstimes.com
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak/straitstimes.com

Bisnis.com, KUALA LUMPUR -- Otoritas hukum Malaysia tengah menyelidiki perusahaan investasi 1Malaysia Development Bhd (1MDB) terkait dugaan aliran dana ke rekening Perdana Menteri Najib Razak.

Melalui sebuah tim khusus otoritas menginvestigasi tiga pihak yang terkait dengan dana itu. Adapun, tim khusus tersebut terdiri atas unsur Komisi Antikorupsi Malaysia, bank sentral, dan kepolisian.
 
"Setelah melakukan kajian dan analisis terhadap dokumen yang terkumpul, saya telah meminta tim khusus untuk menindaklanjuti‎nya," kata Menteri Kehakiman Malaysia Abdul Gani Patail, seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (5/7).
 
Akhir pekan lalu, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan sekitar US$700 juta diduga berpindah tangan melalui agen pemerintah, bank, dan perusahaan yang terkait dengan 1MDB sebelum akhirnya berujung di rekening Najib.
 
Wakil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah memanggil otoritas untuk menyelidiki tuduhan itu. 
 
"Saya sangat memperhatikan informasi yang dibawa oleh WSJ. Tuduhan itu sangat serius karena mempengaruhi kredibilitas dan integritas Najib sebagai perdana menteri dan kepala pemerintahan," kata Muhyiddin melalui akun Facebook.
 
//Tak Ada Aliran//
 
Sementara itu 1MDB‎ membantah pihaknya menyalurkan dana pada Najib. Begitu pula dengan Najib yang menegaskan dirinya tak pernah mengambil dana untuk keuntungan pribadi. Dia juga mengatakan laporan WSJ berbasis pada dokumen yang tak bisa dipercaya.
 
Muhyiddin menyambut baik pernyataan dari Najib, tetapi dia menilai Najib harus memberikan penjelasan atau bantahan yang meyakinkan.
 
Sementara itu keyakinan investor di Malaysia terkikis oleh manajemen pemerintahan Najib terhadap utang yang melilit 1MDB. Sebagai informasi, dewan penasehat 1MDB memang diketuai oleh Najib. 
 
Dalam lima tahun terakhir sejak didirikan, perusahaan pelat merah itu menanggung utang kumulatif senilai 41,9 miliar ringgit setara dengan US$11.1 miliar.‎ 
 
Kantor perdana menteri bahkan mengklaim laporan WSJ itu adalah bagian dari kampanye sabotase politik yang digalakkan oleh kelompok tertentu untuk menggulingkan Najib dari jabatannya.
 
‎Najib menolak mengikuti saran perdana menteri sebelumnya Mahathir Mohammad untuk mundur dari jabatannya. Dia mengatakan, dirinya akan tetap menduduki kursinya selama mendapatkan dukungan dari partai Organisasi Nasional Persatuan Malaysia dan rakyat. (Bloomberg/Ardhanareswari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper