Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HERCULES JATUH DI MEDAN: Wasiat Teknisi Sebelum Tewas

Seorang teknisi pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Pembantu Letnan Satu Ibnu Kohar, pernah mengatakan keinginannya jika wafat agar dimakamkan dekat makam ayahnya di pemakaman umum Desa Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Istri Letda Pnb Dian Sukma P menangis disamping peti jenazah suaminya yang jadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130, saat proses pengembalian jenazah di Lanud Soewondo Medan, Sumatra Utara, Rabu (1/7/2015)./REUTERS-Beawiharta
Istri Letda Pnb Dian Sukma P menangis disamping peti jenazah suaminya yang jadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130, saat proses pengembalian jenazah di Lanud Soewondo Medan, Sumatra Utara, Rabu (1/7/2015)./REUTERS-Beawiharta

Kabar24.com, MOJOKERTO— Seorang teknisi pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Pembantu Letnan Satu Ibnu Kohar, pernah mengatakan keinginannya jika wafat agar dimakamkan dekat makam ayahnya di pemakaman umum Desa Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

SIMAK: HERCULES JATUH DI MEDAN: Terkuak, Pungutan Rp900 Ribu ke Penumpang

"Almarhum pernah ngomong kalau meninggal dikuburkan dekat makam ayahnya," kata sepupu Kohar, Miftahul Jannah, di rumah duka, Rabu (1/7/2015).

BACA: Dua Pilot Dipecat Gara-gara Model Playboy Masuk Kokpit

            Tips Meratakan Perut Buncit Saat Puasa

Kata-kata almarhum itu terlontar saat menghadiri pernikahan adiknya tiga bulan lalu di Mojokerto.

Jannah menambahkan, perjalanan karir almarhum Kohar sama dengan ayahnya, mendiang Abu Darrin. Ayahnya purnawirawan TNI Angkatan Laut ketika dulu masih bernama Korps Komanado Operasi Angkatan Laut. Setelah remaja, Kohar yang akrab dipanggil Wawang, mendaftar sebagai calon tentara mengikuti jejak ayahnya.

SIMAK: HERCULES JATUH DI MEDAN: Rugi Besar, Kapten Tewas karena Pesawat Tua

"Awalnya daftar TNI AD tapi gagal, lalu mendaftar TNI AU dan lolos," ucap Jannah. Bahkan, menurut Janah, ia sempat membatu membuat surat lamaran untuk Wawang sebagai syarat pendaftaran ke TNI AU. Kohar menjadi anggota TNI AU sejak 1990.

Almarhum Kohar meninggalkan seorang istri, Istibsyaroh, dan dua anak perempuan. Kohar dan Istibsyaroh sama-sama berasal dari Dusun Gedeg Kulon, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Setelah menikah, keduanya tinggal di Asrama Militer Skuadron 32 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh, Malang.

Jenazah Kohar rencananya dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Gedeg. Pihak TNI AU sebenarnya menawarkan ke keluarga agar almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Mojokerto.

"Sebab almarhum gugur dalam menjalankan tugas," kata Kepala Sub Seksi Kelengkapan Peroranngan Pelayanan Personel Pangkalan Udara Surabaya Kapten Mulyadi yang datang ke Mojokerto.

Namun, keluarga Kohar meminta almarhum dimakamkan di pemakaman kampung halaman almarhum. "Lokasi pemakaman kami serahkan ke keluarga," kata Mulyadi. Hingga Rabu malam, 1 Juli 2015, keluarga masih menunggu kedatangan jenazah almarhum.

Setelah diterbangkan dari Lanud Soewondo, Medan, ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, jenazah Kohar  diterbangkan ke Lanud Abdurahman Saleh di Malang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper