Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HERCULES JATUH DI MEDAN: Rugi Besar, Kapten Tewas karena Pesawat Tua

Mantan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengatakan, jangan ada lagi penerbang hebat yang tewas karena insiden jatuhnya pesawat yang terbilang tua seperti Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara.
Istri Letda Pnb Dian Sukma P menangis disamping peti jenazah suaminya yang jadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130, saat proses pengembalian jenazah di Lanud Soewondo Medan, Sumatra Utara, Rabu (1/7/2015)./REUTERS-Beawiharta
Istri Letda Pnb Dian Sukma P menangis disamping peti jenazah suaminya yang jadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130, saat proses pengembalian jenazah di Lanud Soewondo Medan, Sumatra Utara, Rabu (1/7/2015)./REUTERS-Beawiharta

Kabar24.com, JAKARTA-- Mantan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengatakan, jangan ada lagi penerbang hebat yang tewas karena insiden jatuhnya pesawat yang terbilang tua seperti Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara.

"Rugi besar mencetak sekian kapten dan meninggal hanya karena pesawatnya tua. Mendidik penerbang apalagi sekelas kapten itu berbiaya mahal. Mereka diambil dari sepuluh terbaik, dididik kurang lebih tiga tahun, pangkat mereka ada yang kapten tentu kita kehilangan miliaran rupiah," kata Hajriyanto di Jakarta, Rabu (1/6/2015).

Tertundanya peremajaan alutsista, kata dia, justru akan membuat negara semakin rugi. Kerugian itu bukan hanya untuk sektor pertahanan negara, tetapi sumber daya manusia yang terancam jiwanya karena alutsista yang uzur dan membahayakan.

Menurut Hajriyanto, pemerintah seolah menyepelekan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), terutama untuk pesawat kargo semacam Hercules.

Tanpa peremajaan, kata dia, justru akan membahayakan para SDM penerbang lainnya yang telah lama dididik dan diproyeksikan sebagai bagian penting Angkatan Udara.

Desak

Hajriyanto mengatakan saat dirinya pernah mendesak pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar meremajakan alutsista, termasuk membeli yang baru. Akan tetapi, saat itu hingga sekarang politik anggaran untuk alutsista memang belum ke arah yang lebih baik.

"Saat itu Hercules kita hanya ada 13 dan empat yang berfungsi secara kanibalisme. Saat di Komisi I kami berupaya mendesak adanya peremajaan alutsista," katanya.

Pesawat tipe Hercules, kata dia, memiliki masa pemeliharaan yang cukup lama. Tetapi kebutuhan pesawat kargo tersebut terbilang tinggi di Indonesia.

"Tergantung pemeliharaan yang baik. Jumlah pesawat sedikit, masa pelihara sedikit. Hercules tua yang jatuh itu tidak ada waktu untuk pemeliharaan. Termasuk untuk overhaul (turun mesin) yang butuh waktu 6-12 bulan. Secara kuantitas dan kualitas alutsista harus diremajakan sesegera mungkin," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper