Bisnis.com, DEPOK - Kalangan anggota Go-Jek di kawasan Depok berharap tukang ojek pangkalan untuk bergabung dengan Go-Jek guna menekan gesekan sesama pengendara ojek.
Salah satu anggota Go-Jek, Lutfi, 45, asal Citayam Depok, mengakui selama ini kerap terjadi kecemburuan sosial antara pengendara Go-Jek dan ojek pangkalan.
"Beberapa hari ini ada anggota Go-Jek motornya dirusak oknum ojek pangkalan di kawasan Universitas Indonesia Depok gara-gara tarik penumpang dari kampus itu," ujarnya, Kamis (25/6/2015).
Dia menceritakan tak jarang dirinya juga merasa waswas ketika hendak menarik ataupun menurunkan penumpang di jalan, terutama di lokasi berdekatan dengan pangkalan ojek.
Lutfi menuturkan pernah suatu hari dirinya hendak menarik penumpang di kawasan Kota Depok yang berdekatan dengan pangkalan ojek.
"Saya minta penumpang agar janjian di tempat yang agak jauh dari pangkalan. Ini untuk mencegah adanya gesekan," ujarnya.
Dia menuturkan dengan bergabung ke Go-Jek, tukang ojek pangkalan justru akan lebih meningkatkan pendapatan. Selain itu, waktu kerja di Go-Jek lebih teratur dibandingkan dengan ojek pangkalan.
"Saya rerata per bulan bisa dapat Rp5 juta-Rp6 juta, berbeda dengan ojek pangkalan yang tidak bisa diprediksi," katanya.
Dia menambahkan, menjadi anggota Go-Jek akan terasa lebih nyaman baik bagi penumpang maupun pengendara. Pasalnya, kata dia, semua sistem sudah terkomputerisasi melalui aplikasi canggih.
Dihubungi terpisah, Ketua Organda Kota Depok Muhammad Azis mengatakan keberadaan Go-Jek di Kota Depok tidak menimbulkan persaingan yang signifikan.
"Kita kan punya penumpang sendiri-sendiri jadi tidak ada itu namanya ancaman Go-Jek pada bisnis angkutan di Depok," katanya.
Seperti diketahui, Go-Jek Cabang Kota Depok telah dibuka sejak seminggu yang lalu. Sejumlah warga setiap harinya antre mendaftar jadi anggota pengendara Go-Jek.