Bisnis.com, JAKARTA--Yunani gagal mencapai kesepakatan dengan kreditur menjelang pertemuan Eurogroup sore tadi di Brussels.
Seperti dilaporkan Bloomberg, Kamis (25/6/2015) malam, Yunani gagal mencapai kesepakatan setelah sehari sebelumnya juga deadlock dalam melakukan pembasan dengan Eurogroup.
Para menteri keuangan di zona euro sebelumnya telah menunda KTT mengenai krisis utang Yunani yang masih belum mencapai kesepakatan.
Ketua Eurogroup, Jeroen Dijsselbloem mengatakan meskipun ditunda, tetap tetap mengupayakan kesepakatan dalam negoisasi selanjutnya.
"Kami belum mencapai kesepakatan. Namun, kami bertekad melanjutkan upaya untuk melakukan hal yang diperlukan," ujar Dijsselbloem.
Namun, kenyataannya pada pertemuan lanjutan Kamis (25/6/2015) pukul 01.00 siang waktu setempat tidak mencapai kata sepakat.
Negara para dewa itu terancam gagal bayar apabila tidak mendapatkan dana talangan dari negara Uni Eropa. Pada akhir Juni 2015, utang jatuh tempo yang harus dibayarkan Yunani ke International Monetery Fund (IMF) sebesar €1,6 miliar.
IMF merupakan kreditur, yang memiliki andil dalam menambah utang Yunani. Total utang yang disuntikan IMF ke Yunani sebesar €32 miliar atau 10% dari total utang Yunani.
Yunani terancam bangkrut, karena jumlah utang mencapai €323 miliar atau lebih dari 175% produk domestik bruto (PDB). Apabila Yunani bangkrut, dampak krisis dikhawatirkan akan merembet ke negara tetangganya.
Bahkan, mengancam keutuhan Uni Eropa, karena 66% utang Yunani atau €214 miliar merupakan dana talangan dari Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Bank Sentral Eropa (ECB), dan negara-negara UE lainnya.
Hal itu diperparah dengan pernyataan Perdana Menteri Yunani Alex Tsipras bahwa negaranya terancam kolaps apabila pada akhir bulan ini kreditor tidak memberikan tambahan bailout sebesar €7,2 miliar.
Bursa global pun merespons negatif atas gagalnya perundingan utang Yunani pada pertemuan Rabu (24/6/2015). Demikian juga dengan indeks harga saham gabungan pada Kamis (26/6/2015) ditutup memerah karena sentimen global.