Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSEYNA DIBUNUH: 5 Fakta Ace Tewas Dibunuh

Polda Metro Jaya mengambil alih penyelidikan kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori (Ace) mahasiswa Universitas Indonesia yang jasadnya ditemukan di Danau Kenanga, pada 26 Maret 2015. Sebelumnya, kasus ini ditangani Polres Depok.
Jibril, saksi kunci kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori (Ace)
Jibril, saksi kunci kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori (Ace)

Kabar24.com, DEPOK-- Polda Metro Jaya mengambil alih penyelidikan kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori (Ace) mahasiswa Universitas Indonesia yang jasadnya ditemukan di Danau Kenanga, pada 26 Maret 2015.  Sebelumnya, kasus ini ditangani Polres Depok.

"Saya kira Akseyna dibunuh dari awal,”  kata Eko Haryanto, kriminolog Universitas Indonesia, Selasa (9/6/2015).

Dia menegaskan Ace, panggilan Akseyna, mahasiswa biologi Fakultas MIPA bukan bunuh diri. Berikut sejumlah alasan.

Pertama
, keberadaan tas berisi batu pemberat pada jasad Ace. Menurutnya, sekalipun seseorang berusaha bunuh diri dengan pemberat di tubuhnya upaya pemberontakan akan selalu ada ketika manusia mendekati mautnya.

Dikatakan, jika benar melakukan bunuh diri, Ace akan mencoba melepaskan tas tersebut dari tubuhnya untuk menghindar dari kematian.

Kedua, dari tubuh korban, tim forensik seharusnya dapat mengungkap fakta mengenai kondisi Ace saat ditenggelamkan apakah dalam keadaan hidup atau mati. “Terbukti ditemukan air dalam paru-parunya,” kata dia. Ia membuktikan Ace tenggelam dalam keadaan bernafas.

Ketiga, tulisan dalam surat yang ditemukan teman Ace juga menunjukkan kejanggalan lain. Ahli tulisan tangan atau grafolog menyatakan tulisan yang ditemukan sebagai surat wasiat tersebut berbeda dengan tulisan Ace.

 “Keberadaan surat ini jelas upaya seseorang untuk mengesankan korban bunuh diri, tapi pelaku ini malah melakukan perbuatan yang justru menguatkan dugaan keras Ace dibunuh, “ kata dia.

Menurutnya bahkan dengan keberanian seseorang lain menuliskan surat tersebut, orang tersebut tahu persis apa yang terjadi pada Ace sehingga ia berupaya membuat alibi.

Keempat, temuan kerusakan pada sisi belakang sepatu Ace juga diyakini sebagai bukti bahwa tubuh korban dibawa oleh orang lain ke danau tersebut. “Betul diseret karena sepatu ditemukan rusak.”

Kelima, keyakinan keluarga Ace adanya pembunuhan juga mulai muncul ketika keluarga menemukan luka-luka memar pada tubuh mahasiswa jurusan Biologi tersebut. Keyakinan keluarga ini, kata Eko, menjadi semakin kuat ketika seorang grafolog menyakini tulisan pada surat Ace dibuat oleh orang lain.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper