Kabar24.com, JAKARTA - Penyidik kepolisian masih terus mencari pelaku dan motif pembunuhan terhadap mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA UI, Akseyna Ahad Dori (Ace) yang ditemukan tewas mengapung di Danau Kenanga Kampus UI Depok pada 26 Maret lalu.
Penyidik mencoba menggali keterangan dari pihak keluarga Ace dengan terjun langsung mendatangi orang tua Ace di Yogyakarta.
"Tim kami sudah diberangkatkan ke Yogyakarta untuk bertemu ayah Ace, Kolonel Mardoto," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti.
Mengorek keterangan dari pihak keluarga Ace menjadi salah satu hal krusial karena ada dugaan motif dendam atau ketidaksukaan terhadap keluarga Ace.
BACA: Kasus Pembunuhan Ace Unik dan Susah Disimpulkan
Khrisna menegaskan penyidik masih terus melakukan penelusuran terhadap semua kemungkinan yang diduga terkait kematian Ace. "Kalau sudah ada perkembangan, kami akan menyampaikannya".
Perihal motif asmara, Edy Sukardi (52), penjaga indekos Wisma Widya Beji Depok, yang menjadi tempat tinggal Ace, menyangkal adanya motif tersebut. Menurutnya, kalau dibunuh karena dendam asmara, sepengetahuan dia Ace tidak punya pacar.
Dia mengatakan bila benar Ace dibunuh, siapa pun orangnya pelaku sangat hebat karena tidak meninggalkan jejak, sangat ekstra hati-hati. "Pelakunya sangat profesional, melakukan pembunuhan serapi ini".
Saat ditemukan tewas di Danau Kenanga Kampus UI Depok, dalam paru-paru Ace ditemukan air dan pasir. Fakta itu terungkap setelah hasil forensik menyatakan Ace masih bernafas saat berada di dalam air.