Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menpora Bantah Sepakat Cabut SK Pembekuan PSSI

Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi membantah akan mencabut Surat Keputusan No. 01307 tanggal 17 April 2015 tentang Pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menpora Imam Nachrowi memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta
Menpora Imam Nachrowi memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta

Kabar24.com, JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi membantah akan mencabut Surat Keputusan No. 01307 tanggal 17 April 2015 tentang Pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua PSSI Hinca Pandjaitan, Mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar, dan Ketua KONI Rita Subowo di Istana Wapres, Nahrowi melapor ke Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

"Itu kan harapan ‎Beliau, Pak Wapres. Itu opsi, menjadi diskursus di Kemenpora dan publik juga menginginkan perbaikan total sepakbola ini. Jangan karena khawatir tertentu kita tidak berpikir jauh ke depan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (25/5).

Seusai pertemuan, Wapres berharap PSI kembali aktif agar sepak bola nasional dan kompetisinya dapat berjalan dengan baik.
 
“Disepakati bersama bahwa sepak bola nasional harus tetap jalan, tetap berkompetisi dengan baik. Untuk itu, PSSI harus aktif lagi,”ujar Jusuf Kalla seusai pertemuan, Senin(25/5/2015).

Setelah bertemu dengan Presiden, Nahrowi menegaskan ada tiga opsi terkait sepak bolah nasional, khususnya PSSI. Opsi tersebut, yakni pencabutan SK, revisi SK, dan mempertahankan SK Pembekuan PSSI.

Menurutnya, keputusan yang akan diambil tidak didasarkan oleh pemikiran pribadi, tetapi kepentingan dan keinginan mayoritas bangsa Indonesia.

"Beberapa opsi yang disampaikan Wapres itu jadi concern kita. Jadi harus dipertimbangkan kembali kemungkinan-kemungkinan SK Menpora itu direvisi dengan memberikan kewenangan lebih kepada tim transisi untuk mengawasi sepak bola nasional," ujar Cak Imam.

Menpora tidak memberikan kepastian soal berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kajian opsi-opsi tersebut. Dia bahkan tak ambil pusing soal sanksi larangan berlaga di ajang internasional dari FIFA yang keputusannya diambil saat kongres pada 28-29 Mei 2015.

"Ya kita akan lihat..Yang penting kita tidak boleh lagi melihat ke luar, harus lihat ke dalam agar sepak bola bisa berprestasi," katanya.

Nahrowi menuturkan dalam pertemuan di Istana, Presiden menegaskan dukungan agar Kemenpora melanjutkan upaya perbaikan tata kelola sepak bola nasional demi prestasi yang lebih baik.

"Ini harus didorong terus transformasi agar ke depan kita enggak dipermalukan lah. Kita sebagai bangsa besar ini tidak dipermalukan lagi oleh bangsa yang mestinya berada di bawah kita. Harus ada pembenahan total. Masa sekarang kita di bawah Timor Leste, yang benar saja!" tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper