Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor Uber Technologies di China Digrebek, Ini Masalahnya

Sebuah kantor milik Uber Technologies Inc di Cina Selatan digerebek. Penggerebekan tersebut merupakan bagian dari tindakan keras terhadap layanan taksi ilegal yang menggunakan supir pribadi.
Aplikasi pemanggil taksi seperti Uber harus membedakan layanan mereka dari taksi dan angkutan umum. /Bisnis.com
Aplikasi pemanggil taksi seperti Uber harus membedakan layanan mereka dari taksi dan angkutan umum. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah kantor milik Uber Technologies Inc di China bagian selatan digerebek. Penggerebekan tersebut merupakan bagian dari tindakan keras terhadap layanan taksi ilegal yang menggunakan supir pribadi.

Aplikasi pemanggil taksi asal Amerika itu diduga beroperasi tanpa izin dan menjalankan kegiatan bisnis illegal. "Kami bekerja sama erat dengan pemerintah daerah untuk terus menawarkan layanan kami kepada penduduk Guangzhou," ujar Evelyn Tay, juru bicara Uber yang berbasis di Singapura seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (4/5/2015).

Serangan itu menambah hambatan regulasi bagi startup berbasis di San Francisco itu untuk memperluas dengan cepat jaringannya di seluruh dunia. Pada Januari lalu, Departemen Perhubungan China melarang mobil pribadi menawarkan jasa tanpa izin melalui aplikasi mobile. Badan itu mengatakan aplikasi pemanggil taksi seperti Uber harus membedakan layanan mereka dari taksi dan angkutan umum.

Aksi di Guangzhou itu adalah bagian dari tindakan keras yang komprehensif terhadap layanan taksi ilegal oleh supir pribadi dan Uber tidak secara khusus ditargetkan. Penyidik menyita ponsel selama penggerebekan.

Uber mengatakan pada Februari bahwa ia berencana mempekerjakan ratusan staf di China tahun ini untuk membantu persaingan merger antara dua aplikasi pemanggil taksi terbesar terbesar di negara itu.

Didukung secara terpisah oleh raksasa internet lokal Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd, Uber telah menerima dorongan di pasar, ketika penyedia pencarian lokal Baidu Inc mengambil saham minoritas di perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper