Bisnis.com, JAKARTA—Kapok menggambar Nabi Muhammad karena telah mengakibatkan jatuh korban tewas pada Januari lalu, Karikaturis majalah Charlie Hebdo, Renald Luzier mengatakan tidak akan lagi menggambar sosok panutan umat Islam tersebut.
Luzier mengatakan kepada majalah Prancis Inrocks bahwa "dirinya sudah tidak tertarik lagi" membuat karikatur Nabi. Sebanyak dua belas orang terbunuh ketika dua pria bersenjata menggerebek kantor Charlie Hebdo pada tanggal 7 Januari.
Meski serangan tersebut memicu gelombang simpati dengan slogan "Je suis Charlie" (Saya Charlie), namun sebagian kalangan mempersalahkan tindakan majalah itu menampilkan gambar sosok Nabi Muhammad yang terlarang dalam ajaran Islam .
Hanya beberapa hari setelah serangan, staf yang masih tersisa dari majalah satir tersebut menerbitkan edisi yang menantang sanga penyerang.
Dengan berita utama "Semuanya dimaafkan", sosok Nabi Muhammad kembali ditampilkan sambil memegang tulisan "Saya Charlie".
Sejak serangan bulan Januari, tiras edisi cetak majalah naik dari 60.000 menjadi delapan juta kopi sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis (30/4/2015).
"Saya bosan (menggambar Nabi Muhammad) sama seperti saya bosan menggambar Sarkozy. Saya tidak menghabiskan hidup saya dengan menggambar mereka," kata Luzier saat menjawab pertanyaan tentang edisi bulan Januari yang terkenal itu.