Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dompet Dhuafa Kirim Tim Kemanusiaan Tahap II ke Nepal

Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa segera mengirimkan tim kemanusiaan gelombang kedua ke Nepal, setelah mengirimkan tim kemanusiaan gelombang pertama sebagai respon gempa bumi yang terjadi.‬
Korban gempa di Nepal dikabarkan sudah lebih dari 1.400 orang tewas. Sebanyak 18 jenazah ditemukan di Gunung Everest/Reuters
Korban gempa di Nepal dikabarkan sudah lebih dari 1.400 orang tewas. Sebanyak 18 jenazah ditemukan di Gunung Everest/Reuters
Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa segera mengirimkan tim kemanusiaan gelombang kedua ke Nepal, setelah mengirimkan tim kemanusiaan gelombang pertama sebagai respons gempa bumi yang terjadi.
 
Untuk tim gelombang kedua ini beranggotakan dokter dan tim medis. "Berangkat In Shaa Allah hari Ahad (3/5/2015)," ungkap Sabeth Abilawa Vice President South East Asia Humanitarian Committee Dompet Dhuafa, Kamis (30/4/2015).
 
Tim kemanusiaan Dompet Dhuafa gelombang pertama telah berada di Kathmandu dan berkoordinasi dengan mitra lokal setempat, Tribhuvan University.
 
Menurut pantauan tim di lokasi, masih banyak warga yang tidur di tenda terpal karena takut gempa susulan. Meski begitu, sebagian listrik di kota Kathmandu sudah nyala dan beberapa toko sudah buka, jelas Sabeth.
 
Selain medis, Dompet Dhuafa juga berfokus pada kebutuhan pangan para pengungsi warga terdampak yang selamat. Seperti yang disampaikan Juru Bicara PBB, Farhan Haq, Senin (27/4/2015), lebih dari 1,4 juta orang terkena dampak gempa bumi di Nepal membutuhkan bantuan pangan.
 
Data tersebut didapat dari pemerintah Nepal usai gempa berkekuatan 7,9 sekala richter memporak-porandakan 39 kabupaten di Nepal.
 
Sebagai bagian dari masyarakat global, Dompet Dhuafa terpanggil senantiasa untuk terlibat membantu bencana yang terjadi di mancanegara seperti gempa bumi di Nepal ini.
 
Respons ini adalah ungkapan solidaritas yang tulus dan simpati kepada rakyat Nepal akibat gempa kemarin, ujar Sabeth.
 
Data terakhir, dari berbagai sumber yang menyebutkan korban tewas sudah mencapai sekitar 5.000 jiwa. Selain itu, terdapat hampir 11.000 korban terluka dan lebih dari 450.000 orang dikatakan mengungsi.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Efita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper