Kabar24.com, JAKARTA-- Pimpinan KPK nonaktif Bambang Widjojanto mengakui bahwa saat ini tidak sedikit perempuan di Indonesia yang telah menjadi korban tindak pidana korupsi yang sudah bermetamorfosis dan semakin meningkat kejahatannya.
Karena itu, menurut Bambang, seorang perempuan membutuhkan pengetahuan yang dalam tentang kejahatan tindak pidana korupsi.
"Karena jenis kejahatannya dan metamorfosis kejahatannya semakin meningkat. Sehingga yang diperlukan adalah kemampuan untuk memahami anatomi problem korupsi," tutur Bambang di Gedung KPK Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Bambang mencontohkan, bahwa kejahatan yang paling sering diterima perempuan di Indonesia saat ini adalah kejahatan human trafficking dan juga kejahatan transnasional serta kejahatan dari impor obat-obatan palsu.
"Contohnya adalah human trafficking yang korbannya paling banyak perempuan. Kita hari ini belum sensitif terhadap itu, itu sudah transnational well organised crime. Kedua, impor obat palsu, sekarang kita baru pada drugs. Obat-obat palsu korbanya siapa? Perempuan," tukasnya.