Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menginisiasi upaya perancangan ulang Taman Hutan Raya Bukit Soeharto karena dinilai kondisi alam dan lingkungannya telah rusak akibat eksploitasi berlebihan.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan perlu adanya program dan kegiatan intensif dari pemda setempat terkait upaya penyelamatan potens daerah itu dari kerusakan berkelanjutan. Caranya adalah melalui redesain atau perancangan ulang atas pemanfaatan lahan dan peruntukkannya.
“Awalnya Taman Hutan Raya Bukit Soeharto ditetapkan sebagai kawasan hutan pendidikan dan penelitian tentang potensi hayati dan hewani yang ada di hutan Kaltim,” katanya, Kamis (9/4/2015).
Awang mengungkapkan kerusakan alam dan lingkungan yang terjadi di taman hutan raya tersebut akibat dari maraknya perambahan hutan dan eksploitasi batu bara di wilayah tersebut. Menurut data yang dia miliki, eksploitasi sumber daya alam terjadi di hampir seluruh wilayah tersebut.
Dia menyebutkan Tahura (Taman Hutan Raya) Bukit Soeharto meliputi dua daerah yakni Kabupaten kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Di dalam kawasan di dua kabupaten tersebut telah dilakukan eksploitasi sumber daya alam yang telah mengubah peruntukkan awal kawasan itu.
“Unmul [Universitas Mulawarman] saya minta tolong diredesain kawasan tahura Bukit Soeharto agar kawasan itu dikembalikan pemanfaatannya seperti semula,” ungkapnya.