4. Revolusi Mental
Saudara-saudara, kader Partai yang saya banggakan,
Di tengah berbagai persoalan yang kita hadapi saat ini, menjadi tugas kita untuk terus membangunkan spirit dan kebanggaan sebagai bangsa. Di sinilah revolusi mental diperlukan. Keseluruhan cerita kepeloporan Indonesia di atas adalah bukti, bahwa di tangan pemimpin yang sudah mengalami revolusi mental, bangsa ini menjadi begitu disegani.
Revolusi mental melahirkan jiwa yang hidup, berkarakter, disiplin, penuh percaya diri, dan unggul dalam kualitas kehidupan. Republik Rakyat Tiongkok dan Singapura memberi contoh. Mereka membangun manusia yang berwawasan luas, berdisiplin, dan memiliki kepercayaan total dengan pemimpinnya.
Pemimpinnya sendiri, mampu menjadi jembatan dan sekaligus penyambung lidah bagi rakyatnya. Kita tidak boleh terninabobokkan atas kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Buat apa semuanya itu, ketika justru bermalas-malas, dan membiarkan penggerogotan mental terus terjadi.
Bahkan, kita juga membiarkan segala sesuatunya di republik ini tidak dapat dikelola secara berdikari. Bung Karno menegaskan, “Berdikari bukan saja tujuan. Yang tidak kalah pentingnya, berdikari merupakan prinsip dan cara mencapai tujuan itu. Semuanya adalah prinsip untuk melaksanakan pembangunan dengan tidak menyandarkan diri dengan bangsa lain. Kerjasama dengan asing misalnya, harus dijalankan atas kesamaan derajat dan prinsip saling menguntungkan”.
Dengan demikian, percaya pada kekuatan rakyat sendiri adalah inti dan esensi atas jalan sebagai bangsa yang berdaulat dan berdikari. Di sinilah revolusi mental seharusnya dijalankan.