Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan saja. Sasarannya bukan lagi pada remaja dan orang dewasa, tetapi sudah merambah ke siswa Sekolah Dasar (SD).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini khusus remaja tercatat 1,2 juta orang.
Hingga akhir Maret 2015, BNN Kota Surabaya telah menyambangi sekitar 30 SD di Kota Surabaya. Dari setiap SD yang dikunjungi, selalu saja ada 2-3 siswa yang menyimpan pil di tas. Dengan dua siswa di setiap sekolah yang dirazia, total ada 60 anak SD yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Peredaran narkoba di kalangan siswa SD diduga dilakukan oleh bandar narkoba dengan cara merekrut tenaga kurir dari siswa-siswa SD untuk menembus lapisan remaja dan anak-anak.
Melihat situasi seperti ini, dibutuhkan peran orang tua dan pihak terkait untuk mengatasinya. Orang tua memegang peranan penting dalam upaya pencegahan penggunaan narkoba pada anak-anak. Karenanya, orang tua harus memperbaiki pola asuh dalam menciptakan komunikasi dan lingkungan yang baik di rumah. Banyak kasus keterlibatan anak dalam narkoba bermula dari minimnya komunikasi antaranggota keluarga.
Penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman terhadap kemanusiaan. Bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Mata rantai peredaran narkoba tidak akan terputus jika masyarakat dan pemerintah tidak sungguh-sungguh menanggulanginya.
Pengirim
Mila
Kukusan, Depok, Jawa Barat