"Jadi kemampuan dari pengikut Santoso banyak ditularkan oleh Daeng Koro," kata Rikwanto di Gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Ditambah kata Rikwanto, Daeng merupakan mantan anggota TNI sehingga memiliki bekal ketangkasan dan keahlian strategi dalam hal tertentu.
Kendati Daeng telah tewas, Rikwanto mengatakan pihak kepolisian akan terus memburu jaringan kelompok teroris Poso yang melarikan diri ketika baku tembak terjadi beberapa hari lalu.
Perburuan, tutur Rikwanto akan difokuskan pada petinggi kelompok teroris Poso yaitu Santoso yang hingga saat ini belum ditemukan titik keberadannya. Untuk memburu Santoso, Rikwanto mengatakan Polri kembali melakukan Operasi Camar Maleo.
Daeng Koro diduga tewas saat terjadi baku tembak antara kelompoknya dengan Tim Densus 88 di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah.
Dari kontak senjata itu Tim Densus juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata laras panjang jenis M16 dan satu pucuk senjata rakitan.