Kabar24.com, JAKARTA - Tren batu akik 'menyihir' kalangan ibu rumah tangga di Provinsi Bengkulu untuk ikut berburu batu akik guna menopang ekonomi keluarga.
Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Muara Sahung, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mulai turun ke Luang Batu Api, lokasi pencarian bahan batu cincin akik untuk menambah pendapatan keluarga.
"Kami mengambil sisa penggalian yang masih bisa dijual untuk mendapatkan uang tambahan," kata Mirna, salah seorang pencari batu akik bersama dua rekannya di Desa Luang Batu Api, Senin (6/4).
Dia mengemukakan sortiran atau batu akik yang tidak diambil para penggali masih bisa dijual seharga Rp10 ribu hingga Rp25.000 per kilogram.
Dalam sehari, aku Mirna, pendapatan tidak menentu bergantung pada jenis dan banyaknya batu yang didapat.
Tidak hanya kaum ibu, anak-anak di Desa Muara Sahung dan Desa Luang Batu Api sudah terlebih dahulu melihat peluang mendapatkan rupiah dari mencari batu akik sisa penggalian.
"Kami melihat uang yang didapat anak-anak itu cukup lumayan, jadi kami ikut mencari batu di sisa penggalian batu akik".
Luang Batu Api merupakan salah satu lokasi utama penggalian bahan batu cincin akik yang cukup dikenal di Provinsi Bengkulu.
Saat ini lebih dari 90% warga Desa Muara Sahung dan Desa Luang Batu Api menjadi penambang batu akik di lokasi itu.
Awalnya, batu yang ditambang adalah jenis batu badar lumut, lalu batu akik motif teratai hingga jenis cempaka dan sulaiman yang memiliki nilai jual tinggi.
Untuk jenis super seperti jenis cempaka atau lebih dikenal dengan red rafflesia, harganya mencapai Rp500 ribu per kilogram.
"Biasanya laki-laki yang menggali sampai kedalaman lima meter untuk batu cempaka, kami hanya mengambil sortiran," kata Marlena, ibu rumah tangga lainnya yang turut mencari batu akik.
Ibu Rumah Tangga Berburu Rezeki di Lokasi Tambang Batu Akik
Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Muara Sahung, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mulai turun ke Luang Batu Api, lokasi pencarian bahan batu cincin akik untuk menambah pendapatan keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
Anak Buahnya Jadi Tersangka, Meutya Hafid Belum Bisa Lakukan Audit Sistemik
3 jam yang lalu