Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang, Kota Payakumbuh dan Kota Depok menyepakati kerjasama strategi membangun ketahanan pangan lokal untuk mendorong percepatan swasembada pangan nasional.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi menyebutkan swasembada pangan tidak mesti mengejar produksi berlimpah, tetapi termasuk mengoptimalkan jumlah produksi sesuai kebutuhan.
“Artinya mesti ada kesesuaian kebutuhan konsumsi, tidak mesti mengejar produksi berlimpah,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/4).
Dia mengatakan rata-rata konsumsi beras masyarakat Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita per tahun. Padahal, di sejumlah negara maju di Asia, seperti China, Taiwan, Korea dan Jepang, komsumsi beras hanya berkisar 80 kilogram per kapita per tahun.
Riza menuturkan konsumsi beras yang berlebihan di masyarakat harus dikurangi dengan cara mengkampanyekan keberagaman komoditas konsumsi dengan memanfaatkan potensi lokal seperti buah, talas, ubi, dan kentang.
Apalagi, imbuhnya, sebagian rumah makan di Sumatra Barat menjual nasi dalam porsi besar yang seringkali melebihi kebutuhan tubuh. Padahal, jika porsi dikurangi akan memangkas harga jual menjadi lebih murah.
Mahyeldi Ansharullah, Walikota Padang mengakui Pemkot Depok termasuk berhasil melakukan kampanye one day no rice atau sehari tanpa beras. Kampanye itu menurutnya penting dilakukan untuk mendorong percepatan target swasembada pangan.
“Selain mengejar produksi, swasembaga pangan juga perlu diimbangi dengan menjaga konsumsi makanan secukupnya,” ujar Mahyeldi.
Dia mengatakan kebutuhan pangan Kota Padang sebagian besar masih didatangkan dari daerah tetangga. Produksi kota itu sendiri hanya mampu memenuhi 40% dari total kebutuhan pangan sekitar 1 juta masyarakatnya.
Mahyeldi menyebutkan daerahnya akan menyesuaikan strategi peningkatan ketahanan tangan dengan potensi dan karakter lokal. Sebab, kampanye model Pemkot Depok belum tentu bisa diterima di Padang.
“Kami akan pelajari dulu, dan lakukan penyesuaian,” katanya.
Selain kerjasama di bidang ketahanan pangan, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail menandatangi kesepakatan kerjasama dengan Walikota Padang dan Payakumbuh, Sumatra Barat di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan sampah.