Kabar24.com, JAKARTA - Hampir 1.200 orang datang ke Sri Temasek untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew. Sri Temasek adalah sebuah bangunan yang terdapat di dalam kompleks Istana, kediaman resmi perdana menteri Singapura.
Perdana Menteri Pertama Singapura, Lee Kuan Yew, meninggal di Singapura General Hospital, Senin, 23 Maret 2015, pukul 03.18 waktu Singapura. Lee wafat di usia 91 tahun.
Dikutip dari Channelnewasia.com, untuk memberikan penghormatan di Sri Temasek, pihak keluarga hanya memperbolehkan anggota keluarga, teman dan staf untuk masuk. Penghormatan itu berlangsung selama dua hari, hingga Selasa.
Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam dan istri, Mary, merupakan segelintir orang yang datang ke tempat persemayaman Lee. Mereka diterima oleh putra Lee yang merupakan Perdana Menteri, Lee Hsien Loong.
Menurut Tony, Lee merupakan orang yang jujur dan teliti dalam menunaikan tugasnya. "Dia seperti mentor, melihat ke depan, memberikan nasihat, melihat ke luar untuk memberitahu tanda-tanda bahaya dan peluang. Tapi, selalu Singapura yang ada di pikirannya," katanya.
Kematian Lee, kata Tony, merupakan akhir dari sebuah perjalanan. Dan tidak ada yang bisa menggantikan Lee. "Kita bisa menghormati peninggalannya, dengan melanjutkan apa yang dia mulai dan terus membuat Singapura sukses," ujarnya.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Tharman Shanmugaratnam mengatakan negara kehilangan Lee, namun Singapura akan hidup dan lebih baik lagi. Karena, kata dia, fondasi yang dibangun Lee merupakan dasar untuk masa depan Singapura. "Semuanya, pendidikan, kepemilikan rumah, pemerintahan yang bersih."
IN MEMORIAM LEE KUAN YEW: Bagi Presiden Singapura, Lee Tidak Tergantikan
Hampir 1.200 orang datang ke Sri Temasek untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew. Sri Temasek adalah sebuah bangunan yang terdapat di dalam kompleks Istana, kediaman resmi perdana menteri Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium