Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Museum Tunisia Diserang: Jumlah Korban Tewas Meningkat Jadi 22 Orang

Semula jumlah korban tewas akibat serangan orang-orang bersenjata di Museum Nasional Bardo, Tunisia, dikabarkan mencapai 17 orang, lantas pihak pemerintah Tunisia menyebut angka 19 dan informasi terbaru menyebutkan angka 22 orang. Di dalamnya termasuk 20 wisatawan asing dan sekitar 40 lainnya cedera.
Polisi mengambil posisi pengamanan di luar gedung parlemen Tunisia pasca serangan ke Museum Nasional Bardo, di kota Tunis./Reuters-Zoubeir Souissi
Polisi mengambil posisi pengamanan di luar gedung parlemen Tunisia pasca serangan ke Museum Nasional Bardo, di kota Tunis./Reuters-Zoubeir Souissi

Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah korban tewas serangan teroris di Tunisia mengalami peningkatan.

Semula jumlah korban tewas akibat serangan orang-orang bersenjata di Museum Nasional Bardo, Tunisia, dikabarkan mencapai 17 orang, lantas pihak pemerintah Tunisia menyebut angka 19 dan informasi terbaru menyebutkan angka 22 orang. Di dalamnya, termasuk 20 wisatawan asing dan sekitar 40 lainnya cedera.

Serangan bersenjata itu terjadi di museum Bardo di dekat gedung parlemen Ibu Kota Tunis, kemarin.

Dua penyerang dan seorang polisi terbunuh dalam operasi keamanan pasca kejadian tersebut.

Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, mengatakan turis asal Italia, Spanyol, Polandia, dan Jerman termasuk dalam korban yang tewas.

Saat serangan terjadi, anggota parlemen sedang membahas undang-undang antiteroris. Mereka langsung dievakuasi.

Namun setelah operasi keamanan berlangsung, pada malam harinya para politisi kembali ke parlemen sebagai bentuk perlawanan dan untuk menunjukkan persatuan nasional.

Presiden Beji Caid Essebsi menegaskan bahwa Tunisia kini dalam keadaan perang dengan teroris.

Keamanan ditingkatkan di kawasan-kawasan wisata, ujarnya menambahkan sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis (19/3/2015).

''Kelompok minoritas yang buas ini tidak akan membuat kita takut dan perang melawan mereka akan berlanjut sampai mereka dibasmi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : bbc.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper