Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Polri: Video Anak-anak Latihan Perang Belum Tentu di Indonesia

Kepolisian Republik Indonesia masih akan melakukan penyelidikan terhadap video anak-anak berlatih perang yang tersebar di Internet.
Dika Irawan
Dika Irawan - Bisnis.com 18 Maret 2015  |  16:02 WIB
Polri: Video Anak-anak Latihan Perang Belum Tentu di Indonesia
Video anak-anak Indonesia yang diduga sedang dicuci otak oleh kelompok militan Islam ISIS - youtube.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia masih akan melakukan penyelidikan terhadap video anak-anak berlatih perang yang tersebar di Internet.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan video latihan perang anak-anak itu harus diselidiki. Bisa saja video itu bukan berasal dari Indonesia.

"Anak mana, bangunannya harus diselidiki dimana kan belum tentu ada di Indonesia. Itu propaganda, kita akan bekerja sama dengan Kemenkominfo," katanya, di gedung Humas Polri, Rabu (18/3/2015).

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan mengakui tidak mudah mencegah peredaran video di dunia maya. Namun, akan dikoordinasikan untuk memblokir video tersebut.

"Kita akan koordinasi untuk blokir video-video yang akan merugikan bangsa," katanya.

Sebelumnya, beredar video berjudul Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah yang diunggah pada 13 Maret 2015 dan berdurasi 02.09. Video memperlihatkan adegan anak-anak berlatih perang menggunakan senjata AK-47, bela diri, dan membaca Al-Quran. 

Selain itu, video juga memperlihatkan seorang pria dewasa mengatakan "Anak-anak kami adalah anak-anak yang akan kembali ke negeri kafir untuk menegakkan panji laaillahaillallah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

polri video ISIS
Editor : Yusuf Waluyo Jati

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top