Kabar24.com, JAKARTA - Tony Abbott masih menunggu telepon dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Abbot juga masih berharap Presiden Jokowi, yang telah menolak memberikan grasi terhadap dua penyelundup narkoba asal Australia itu, bersedia menunda eksekusi.
"Dia mungkin tengah memikirkan masalah ini baik-baik dan membahasnya. Namun permintaan saya untuk panggilan telepon akan terus dilakukan dan terserah kepada Presiden Indonesia untuk menanggapi," katanya kepada wartawan di Sydney, Ahad, seperti yang dilansir News.com.au pada Senin (16/3/2015).
Mengenai kebijakan penyelesaian masalah ini, Abbott juga dikritik di dalam negerinya sendiri. Deputi pemimpin oposisi Tanya Plibersek mengatakan hubungan dengan Indonesia telah rusak akibat kebijakan pemerintah Abbott yang mengungkit kembali soal perahu pencari suaka.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia pada akhir pekan lalu menulis di surat kabar Singapura, The Straits Times, bahwa Indonesia tidak keberatan dengan lobi Australia untuk Chan dan Sukumaran.
Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan Australia juga masih memiliki banding terhadap penolakan permohonan grasi mereka dan keluhan Komisi Yudisial tentang dugaan suap pada persidangan.
"Saya tidak bisa membayangkan bahwa rencana untuk pelaksanaan ekesekusi terhadap dua warga Australia akan segera dilaksanakan sementara masih ada pilihan hukum yang bisa diambil," kata Bishop wartawan di Perth, 15 Maret 2015.
Pada hari ini Duo Bali Nine akan dikunjungi oleh keluarganya di Pulau Nusakambangan. Ini merupakan kunjungan ketiga sejak pemerintah Indonesia memindahkan mereka ke tempat eksekusi.
EKSEKUSI MATI DUO BALI NINE: Tony Abbott Tunggu Telepon Jokowi
Tony Abbott masih menunggu telepon dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Abbot juga masih berharap Presiden Jokowi, yang telah menolak memberikan grasi terhadap dua penyelundup narkoba asal Australia itu, bersedia menunda eksekusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu