Bisnis.com, PADANG — Pengembangan ritel modern di Kota Padang, Sumatra Barat mulai menggeliat tahun ini. Pemerintah setempat mencatat setidaknya tiga ritel baru dalam proses pembangunan dan akan beroperasi tahun depan.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Padang Didi Aryadi menyebutkan prospek pertumbuhan ritel modern di daerah itu masih potensial, mengingat pengembangan kawasan baru di timur kota tersebut.
“Di kawasan baru [timur kota Padang] dihuni sekitar 30% penduduk kota. Pertumbuhan kawasan baru itu perlu didukung juga dengan keberadaan mall dan pusat perbelanjaan yang memadai,” katanya, Rabu (11/3/2015).
Dia mengatakan pemerintah setempat masih membuka investasi sektor ritel modern. Karena mengacu pada jumlah penduduk, setidaknya ruang untuk lima ritel baru masih terbuka lebar, terutama di kawasan timur kota Bingkuang yang mulai berkembang.
Adapun, perkiraannya untuk kawasan dengan jumlah penduduk 100.000 jiwa diperlukan satu pusat perbelanjaan yang memadai. Sementara jumlah penduduk kota Padang sudah melebihi satu juta jiwa.
“Saat ini baru ada tiga mall besar, dengan tambahan tiga mall baru. Masih terbuka potensi untuk lima mall lagi,” ujarnya.
Tiga ritel modern yang tengah dibangun tersebut adalah Padang Green City (PT Graha Jakarta Utama) yang sudah dibangun sejak tahun lalu. Perusahaan milik pengusaha lokal Basrizal Koto itu mengandeng ritel besar Lotte Mart.
Lalu, PT Surya Persada Lestari (SPL) yang mengenalkan brand Padang Landmark. Perusahaan yang terafiliasi dengan grup Lippo itu membangun pusat perbelanjaan terpadu dan Hotel Aryaduta.
Terakhir, PT Trans Retail Indonesia (Trans Mart) milik taipan Chairul Tanjung. Didi menyebutkan anak usaha CT Corp itu mengajukan izin untuk pembangunan ritel modern dengan brand Carrefour dan Trans Hotel.
“Mereka sudah menyelesaikan proses perizinan. Kami harap pembangunannya juga segera dituntaskan, agar terbuka lapangan kerja baru,” sebutnya.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan kehadiran pasar modern akan membuka lapangan kerja baru, serta merangsang pertumbuhan ekonomi setempat.
Menurutnya, kehadiran pasar modern tidak akan membunuh usaha mikro, kecil dan menengah. “Justru saling melengkapi. Pasar modern akan menghidupkan usaha-usaha kecil di sekitarnya,” ujarnya.
