Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebiasaan Jokowi, Panggil Menteri Setelah ke Daerah

Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya menjelang magrib sekitar pukul 17.30 WIB. Presiden Joko Widodo saat itu dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma setelah kunjungan kerja di Aceh tiga hari.
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Maritim Indroyono Soesilo (kanan), Gubernur Aceh Zaini Abdullah (kedua kiri) dan Wali Kota Sabang Zulkifli Adam (kiri), menabuh rapai sebagai tanda pencanangan gerakan nasional Ayo Kerja di Kilometer Nol Indonesia, Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh, Selasa (10/3)./Antara
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Maritim Indroyono Soesilo (kanan), Gubernur Aceh Zaini Abdullah (kedua kiri) dan Wali Kota Sabang Zulkifli Adam (kiri), menabuh rapai sebagai tanda pencanangan gerakan nasional Ayo Kerja di Kilometer Nol Indonesia, Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh, Selasa (10/3)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA— Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya menjelang magrib sekitar pukul 17.30 WIB. Presiden Joko Widodo saat itu dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma setelah kunjungan kerja di Aceh tiga hari. 

Ternyata penerbangan Presiden dari Aceh mundur sekitar 1,5 jam, sehingga diperkirakan mendarat pukul 19.00 WIB. Pada jam itu pula Jokowi punya agenda bertemu sejumlah menteri ekonomi untuk membahas sejumlah hal. 

Ketika mendarat, Presiden langsung menuju Istana Merdeka Jakarta. Sejumlah menteri telah hadir antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara. 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga mendadak diundang sekretaris pribadi Presiden untuk mendampingi pertemuan itu. Rapat menteri dan kepala lembaga perekonomian ini memang mendadak, karena sebelumnya Jokowi direncanakan langsung pulang ke Istana Bogor. 

Tetapi, Jokowi sering menggelar acara mendadak seperti ini. Oleh karena itu para Menteri Kabinet Kerja pun mau tidak mau harus mengimbangi kebiasaan Presiden. 

"Biasa Pak Presiden kalau habis pergi gitu segera menyampaikan apa yang beliau pikirkan terkait pascakunjungan dan lain-lain," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (10/3/2015) malam. 

Saat itu, Presiden ingin mendengar aneka macam laporan dari menteri terkait isu yang sedang hangat yakni harga beras dari Menteri Perdagangan dan nilai tukar rupiah dari Menteri Keuangan dan Deputi Gubernur BI. 

Depresiasi Rupiah

Menteri Sofyan mengatakan depresiasi rupiah terhadap dolar AS tidak perlu dikhawatirkan karena secara fundamental perekonomian dalam negeri baik.

 "[Deputi] Gubernur BI menjelaskan kondisi rupiah yang terjadi pada hari ini dialami oleh semua mata uang, jadi tidak ada hal yang baru," kata Sofyan. 

Rupiah dibandingkan dengan mata uang yang lain menguat bahkan terhadap euro, artinya mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS. Penguatan dolar AS disebabkan kondisi perekonomian negeri Paman Sam terlalu bagus dan kemudian pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga.

"Kapan menaikkan suku bunga mungkin Juni karena akan ada pertemuan April dan pertemuan Juni. Maka para pelaku pasar mereposisi portfolio mereka merespon hal-hal tersebut," ujar Sofyan. 

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan rupiah menguat terhadap dollar Australia, Euro, Yen, Poundsterling sehingga tidak perlu dikhawatirkan.  Kondisi sekarang berbeda dengan pelemahan rupiah pada masa lalu. 

"Kalau zaman dulu, rupiah melemah itu terhadap dollar [AS], terhadap mata uang lainnya juga. Kalau kali ini enggak, rupiah melemah terhadap dollar [AS] karena dollarnya yang menguat," katanya. Pelemahan rupiah ini jadi magnet turis datang ke Indonesia. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper