Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

16 WNI Hilang di Turki, JK Ragukan Mereka Gabung ISIS. Ini Alasannya

Wakil Presiden Jusuf Kalla meragukan dugaan bergabungnya 16 warga negara Indonesia (WNI) yang hilang di Turki dengan gerakan radikal Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Ilustrasi: Pasukan Islam Irak dan Suriah (ISIS)/theguardian.com
Ilustrasi: Pasukan Islam Irak dan Suriah (ISIS)/theguardian.com

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla meragukan dugaan bergabungnya 16 warga negara Indonesia (WNI) yang hilang di Turki dengan gerakan radikal Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

JK menuturkan, saat ini pemerintah dan otoritas intelijen di Turki sedang bekerja sama mencari 16 WNI yang hilang di Turki. Namun, JK menyangsikan dugaan 16 WNI direkrut ISIS.

"Itu kalau saya lihat keluarga dengan anak kecil, bagaimana masuk ISIS di daerah konflik begitu? Saya tidak terlalu yakin mereka betul-betul masuk ISIS. Kalau mau jihad tidak bawa anak kecil, istri," katanya di kantor Wapres, Senin (9/3/2015).

Konsulat Jenderal RI di Istanbul mengkonfirmasi hilangnya 16 WNI di Turki.

Dari 16 orang tersebut, terdapat 5 orang anak dan 3 bayi.

Mayoritas mereka berasal dari sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Surakarta dan Surabaya.

JK juga tidak yakin 16 WNI tersebut bergabung dengan ISIS lantaran tergiur imbalan uang sebesar US$3.000-30.000.

"Walaupun ada imbalan bagaimana bawa anak-anak ke situ, saya tidak yakin dia ke sana," ujar JK.

Kendati telah menggandeng intelijen Turki, Wapres mengaku belum mendapat laporan resmi terkait penyebab dan kondisi 16 WNI yang hilang di Bandara Attaturk, Turki, lantaran memisahkan diri dari rombongan biro perjalanan wisatanya.

Anggota rombongan yang seharusnya kembali ke Tanah Air pada 4 Maret 2015 itu, hingga kini keberadaannya belum diketahui.

"Belum, namanya hilang bagaimana kita tahu informasi yang ada. Saya tidak terlalu yakin dia ke ISIS dengan bawa anak kecil, di daerah perang begitu. Tidak logis toh," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper