Bisnis.com, JAKARTA - Alat pemandu sinyal bawah air milik pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang setahun lalu ternyata sudah kadaluwarsa pada Desember 2012.
Pesawat tersebut juga dilaporkan membawa baterai jenis lithium seberat 221 kilogram yang tidak menjalani pemeriksaan keamanan secara normal, menurut sebuah laporan sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (9/3/2015).
Laporan setebal 584 halaman tersebut dikeluarkan oleh tim penyelidik dari China, Australia dan sejumlah negara lainnya yang dipimpin oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Laporan itu dikeluarkan di tengah peringatan setahun kecelakaan pesawat yang menewaskan 239 penumpang dan awak pesawat kemarin di Kuala Lumpur.
Namun laporan itu tidak secara detil menjelaskan penyebab kecelakaan setelah pesawat berubah arah kurang dari satu jam saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu kehilangan kontak dengan radar di bandara terdekat, hingga sekarang masih belum ditemukan.
“Pada saat peringatan satu tahun tragedi MH370, ingatan saya kembali tertuju pada keluarga dan mereka yang berada di pesawat tersebut” ujar Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai dalam satu pernyataannya.
Menurutnya, Malaysia bersama komunitas internasional akan terus menjaga solidaritas persaudaraan dalam menghadapi cobaan tersebut.
Pemerintah Malaysia 29 Januari lalu mendeklarasikan secara resmi bahwa pesawat tersebut hilang dan seluruh penumpang yang berada di pesawat telah meninggal dunia.