Bisnis.com, JAKARTA – Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sangat layak mengikuti jejaknya untuk mendapatkan gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
“Bahkan, saya tidak ada apa-apanya dibandingkan beliau karena saya dulu yang tidak lulus dari ITS,” katanya kepada Bisnis.com lewat surat elektronik, Rabu (4/3/2015).
Hermawan merupakan orang pertama yang diberi ITS gelar doktor kehormatan pada Desember 2010. Dia dianggap berkontribusi besar dalam ilmu pemasaran Indonesia. Pendiri Mark Plus itu sempat mengenyam kuliah di Fakultas Teknik Elektro ITS tetapi tidak menyelesaikan studinya di sana.
Rabu lalu, ITS kembali menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Risma. Dengan demikian, lulusan Teknik Arsitektur ITS ini menjadi orang kedua setelah Hermawan yang berhak menyematkan gelar Dr. HC pemberian ITS di depan namanya.
Seperti dikutip dari situs resmi ITS, Risma mendapatkan gelar doktor kehormatan di bidang pembangunan kota. Perempuan kelahiran 1961 itu dinilai sukses melakukan pembangunan berkelanjutan dalam aspek green city sejak dia menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota itu hingga menjadi orang nomor satunya.
Risma, kata Hermawan, sangat layak menyandang gelar doktor kehormatan bahkan melebihi kriteria sebuah honorary doctor. Menurutnya, prestasi Risma telah diakui oleh internasional, salah satunya dengan gelar wali kota terbaik ketiga di dunia dari organisasi World City Mayor.
Selain itu, perempuan asal Kediri itu dianggapnya sangat merakyat. “Beliau juga merupakan kebanggaan masyarakat Surabaya,” sambungnya.
Hermawan mengaku sangat ingin menghadiri penyerahan gelar tersebut. Sayangnya, pada saat yang sama dirinya tengah tengah berada di Kota Palembang. “Tapi saya sudah kirim bunga ucapan selamat kepada beliau,” ujarnya.