Keinginan Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono untuk memperkuat perusahaan merupakan langkah positif yang patut kita respons. Di mana pada 2015 ini direncanakan akan melakukan kerja sama melalui sekuritisasi aset dengan beberapa bank di malaysia, yang terkait dengan ekspansi kredit khususnya KPR berjangka panjang.
Sekuritisasi adalah konversi sekelompok piutang (biasanya kredit) menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan dan memberi return.
Jika BTN bakal melakukan sekuritisasi aset senilai Rp3 triliun dengan menggandeng Cagamas Bhd, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan asal Malaysia, maka banyak manfaat yang diperoleh dari jalinan kerja sama antarkedua lembaga perbankan tersebut. Belum terhitung segi positifnya jika bank melakukan langkah serupa dengan bank-bank lain di negeri jiran tersebut.
Namun yang jelas, posisi bank pelat merah itu kian menguat karena selain ditopang sumber pendanaan dari dalam negeri, maka bank yang dipimpin oleh Maryono itu kian menunjukkan eksistensi dan jati dirinya, yakni kemampuan mengelola perusahaan tanpa harus dimerger dengan bank BUMN lain.
Kita harapkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memiliki perspektif positif bahwa BTN tetap akan kokoh bersama dengan tiga bank BUMN lainnya sehingga pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berakhir pada 2019 mendatang.
Sejalan dengan tetap eksisnya BTN maka pada akhirnya seluruh direksi maupun karyawan akan merasa nyaman untuk bekerja tanpa harus mendengar rumors yang tidak jelas.
Pengirim
Valery Setiawan
Tanah Rendah, Kampung Melayu,
Jakarta Timur