Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Rokot: Mentawai Prioritaskan Pembebasan Lahan

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat memprioritaskan pembebasan lahan 40 hektare untuk perluasan bandara Rokot tahun ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, PADANG—Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat memprioritaskan pembebasan lahan 40 hektare untuk perluasan bandara Rokot tahun ini.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai Edi Sukarni mengatakan pemda setempat merencanakan perluasan bandara Rokot di Kecamatan Sipora untuk meningkatkan akses transportasi ke luar Mentawai.

“Saat ini, masih proses pembebasan lahan, sehingga ke depan pesawat besar bisa mendarat di Mentawai,” katanya, Kamis (26/2).

Dia menyebutkan perluasan bandara itu membutuhkan lahan 120 hektare dengan 80 hektare masih perlu dibebaskan. Tahun ini, pemerintah setempat memprioritaskan pembebasan seluas 40 hektare.

Adapun, landasan bandara Rokot yang dibangun pada 1980 hanya sepanjang 900x23 meter, tidak mampu menampung pesawat dengan ukuran besar.

Perluasan direncanakan dengan menambah panjang landasan hingga 1.500 meter, serta melengkapi fasilitas umum di bandara, mulai dari fasilitas penerbangan hingga fasilitas penumpang.     

Edi menargetkan bandara baru Rokot bisa menampung pesawat yang lebih besar. Adapun, fasilitas yang ada hanya bisa menampung pesawat kecil jenis Cassa dengan kapasitas hanya 15 penumpang.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menyebutkan daerahnya memerlukan bandara yang refrisentatif untuk meningkatkan akses transportasi ke daerah luar.

Sebab jalan laut dari ibukota Mentawai di Tuapeijat ke ibukota provinsi di Padang setidaknya membutuhkan waktu 4 jam dengan kapal cepat. Terbatasnya akses transportasi itu akan mempersulit pengembangan kawasan Mentawai.

“Dengan bandara baru nanti, harapannya pesawat jenis Hercules bisa mendarat. Sekaligus meningkatkan mobilitas Padang-Mentawai,” ujarnya.

Yudas menuturkan belajar dari pengalaman bencana tsunami Mentawai 2010 lalu, akses untuk mengirimkan bantuan ke daerah itu sangat sulit disebabkan ketiadaan bandara yang memadai.

Apalagi Kepulauan Mentawai termasuk dalam gugusan “ring of fire” atau jalur gempa di pantai barat Sumatra, yang menyebabkan daerah tersebut sangat rentan terhadap bencana gempa dan tsunami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper