Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi MEA, Tukang Becak & Supir Travel di Malang Belajar Bahasa Inggris

Menyambut berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, tukang becak dan pengemudi travel di Kota Malang, Jawa Timur, dibekali kemampuan berbahasa Inggris.
Tukang becak dan pengemudi travel di Kota Malang difasilitasi untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya kapan pun di kantor Malang Tourism Center yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Malang./Ilustrasi-mediacenter.malangkota.go.id
Tukang becak dan pengemudi travel di Kota Malang difasilitasi untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya kapan pun di kantor Malang Tourism Center yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Malang./Ilustrasi-mediacenter.malangkota.go.id

Bisnis.com, MALANG - Menyambut berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, tukang becak dan pengemudi travel di Kota Malang, Jawa Timur, dibekali kemampuan berbahasa Inggris.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Malang, Mohammad Anshori, mengatakan tukang becak dan pengemudi travel diberi pelatihan secara reguler.

“Terkait pelatihan tersebut kami menggandeng Malang Tourism Center. Para abang becak dan pengemudi wisata kami fasilitasi untuk belajar bahasa Inggris,” kata Anshori, Kamis (26/2/2015).

Dalam launching pelatihan yang digelar awal pekan ini tak kurang 90 tukang becak dan 80 pengemudi travel di Malang dan sekitarnya mendapat bekal pelatihan mulai kemampuan dasar bahasa Inggris, perilaku, maupun kemampuan menjadi pemandu wisata.

Selanjutnya tukang becak dan pengemudi travel difasilitasi untuk mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya kapanpun di kantor Malang Tourism Center yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Malang.

“Mereka bisa datang setiap hari untuk belajar bahasa Inggris dengan tenaga profesional yang kami miliki,” jelas dia.

Dari sisi sumber daya manusia (SDM) secara internal HPI siap menghadapi MEA. Hanya saja untuk pelaku pariwisata seperti tukang becak dan pengemudi wisata masih harus ditingkatkan keterampilan dan kemampuannya.

Karena mereka adalah termasuk ujung tombak yang langsung berhadapan dengan wisatawan khususnya asing. Selama ini keberadaan tukang becak misalnya masih menjadi moda transportasi tradisional yang diminati wisatawan asing.

“Sejak dulu becak sudah menjadi ikon kendaraan tradisional di Malang yang harus dilestarikan. Dan dari sisi pengemudinya juga harus ditingkatkan kemampuannya minimal bisa menguasai bahasa Inggris yang dasar dan umum,” ujarnya.

Secara bertahap pembekalan akan dilakukan kepada sekitar 300 tukang becak dan pengemudi wisata di Kota Malang. Para tukang becak tersebut biasa mangkal di sejumlah titik strategis atau yang biasa menjadi jalur wisata seperti stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, alun-alun, maupun yang biasa mangkal di hotel.

Peran para tukang becak selama ini cukup strategis. Karena jasa mereka banyak digunakan oleh para wisatawan mancanegara. Sebagian besar turis asing yang datang ke Malang banyak menggunakan jasa mereka untuk keliling kota.

“Dengan memiliki kemampuan berbahasa asing mereka akan bisa menjadi tuan rumah yang baik utamanya dalam melayani wisatawan asing. Setidaknya memiliki bekal untuk menjadi bagian dari masyarakat sadar wisata,” tambah dia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Sofi’I
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper