Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BW: KPK Dilumpuhkan Karena Masuki Gembong Korupsi Besar

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto mengungkapkan pekerjaan rumah komisi antirasuah yang mesti dilakukan adalah mengidentifikasi epicentrum korupsi.
Pimpinan KPK non-aktif Bambang Widjojanto/Antara
Pimpinan KPK non-aktif Bambang Widjojanto/Antara

Bisnis.com, DEPOK - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Bambang Widjojanto mengungkapkan pekerjaan rumah komisi antirasuah yang mesti dilakukan adalah mengidentifikasi episentrum korupsi.

Bambang mengatakan kendati proses masuk untuk mengidentifikasi kasus korupsi secara menyeluruh akan sulit dan banyak tekanan, KPK harus tetap memiliki komitmen kuat. 

"Saya menduga ketika KPK mau masuk ke episentrum tersebut maka serangan balik ke KPK terjadi," ujarnya dalam seminar Konsolidasi Nasional Gerakan Antikorupsi di Depok, Kamis (26/2/2015)

Dia merasa saat ini KPK telah mendekati untuk masuk ke dalam gembong korupsi besar di Indonesia. Maka menjadi wajar apabila banyak pihak yang ingin melumpuhkan lembaga tersebut.

Menurutnya, penguatan komitmen antikorupsi juga harus digalakkan di tingkat daerah. Sebab, tidak sedikit tindak korupsi dilakukan di tingkat pemerintah daerah tersebut.

Dia berharap masyarakat merasakan bahwa tindak korupsi sangat membahayakan dan merugikan negara. Selama ini, katanya, penindakan kasus korupsi dinilai hanya dirasakan oleh KPK dan segelintir pihak saja.

"Saya ingin mendengar bahwa pemberantasan korupsi itu dirasakan masyarakat. Saya ingin dengar mereka bilang, oh ternyata pemberantasan korupsi itu ada gunanya," ujar Bambang.

Dia menambahkan KPK juga ke depan harus mulai memiliki partner yang strategis mendukung pemberantasan korupsi. "Oleh karena itu gerakan kita harus meluas. Yang harus digalakkan juga adalah pengembangan instrumen dan tools di KPK," paparnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper